Senin, 31 Mei 2010

Kisah Gel Asher, Seorang pemuda Yahudi masuk Islam

Tidak pernah terbayang sebelumnya bagi seorang pemuda Yahudi, Gel Asher, bagaimana keadaannya saat ini di Palestina. Dahulu, saat berusia 17 tahun ia pergi meninggalkan Amerika Serikat ke Tepi Barat sebagai imigran Israel. Tapi kini, kehidupan pribadinya sangat berbeda dengan misi kedatangannya ke Palestina dulu.
Gel Asher, telah mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi pemeluk Islam. Di hadapan Mufti Betlehem Syaikh Abdul Majid Amarana, Asher yang memang kelahiran AS dari rahim seorang ibu Yahudi dan ayah Kristen, mengucapkan kesaksiannya sebagai Muslim. Namanya pun sejak itu diganti menjadi Ali Ziyad. Proses ke Islaman Ali Ziyad, diakui dirinya karena interaksi yang ia alami selama ini dengan rakyat Muslim Palestina di Tepi Barat.
Ia menceritakan bagaimana sikap bersahabat kaum Muslim dan komitmen agama mereka terhadap Islam, yang kemudian memunculkan simpatik dari hatinya untuk mengetahui lebih jauh tentang agama Islam.
�Semua teman-temanku di sana adalah orang Islam. Mereka berada di jalan yang benar. Aku berpikir bahwa inilah jalan yang juga aku ingin tempuh, ujarnya.
Ziyad mengaku sangat berbahagia setelah mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan mufti Betlehem. Saya seperti dilahirkan kembali. Semua yang saya inginkan terwujud hari ini dengan izin Allah. Tak ada kalimat yang bisa mencerminkan kebahagiaan yang saya rasakan hari ini, ujarnya.
Ia menambahkan, bagaimana dirinya sebelum ini terombang-ambing dalam hal keyakinan beragama. Ia juga menceritakan bagaimana ia selama ini banyak berpikir tentang cara masuk Islam dan bagaimana bisa menempuh jalan sebagaimana orang Islam. Menurut Ziyad, sejak hari itu ia akan menjadi Muslim dengan keyakinan yang kuat, dengan teratur menunaikan kewajiban salat dan menghadiri pengajian di Masjid Umar bin Khattab di Betlehem.
Dalam hal ini, Ziyad juga membantah imej yang menganggap bahwa kaum Muslimin adalah teroris sebagaimana yang kerap disebarluaskan media massa. Terorisme itu hanya sebagian kecil saja dan berdasarkan ucapan-ucapan orang saja. Orang Islam mayoritas bukanlah teroris. Saya banyak mengenal kaum Muslimin di sini sangat baik dalam berinteraksi dengan orang lain, ujarnya.
Menurut statistik data kependudukan Israel, ada 35 orang Israel baik beragama Yahudi ataupun Kristen yang memeluk Islam setiap tahunnya. Dan jumlah pemeluk Islam itu bertambah dua kali lipat pada tahun 2005 hingga menjadi 70 orang dalam satu tahun. (na-str/iol/eramuslim)

8 komentar:

  1. Bangga amat lu jadi Muslim? Saya bangga jadi Katolik.

    BalasHapus
  2. Tanyalah ke pastur2x, pendeta2x atau pemuka agama kamu yang telah menjadi muallaf. Bagaimana perasaan mereka setelah masuk kedalam Islam? Bagaiamana kedamaian yang Islam berikan didalam hidup mereka setelah beriman kepada Islam?

    coba cek disini Gan...

    http://muallaf.co.cc

    BalasHapus
  3. Sudah saya baca dan sungguh mengecewakan. Karena mereka boleh kenal namun tidak mereka pahami.

    BalasHapus
  4. Pahami dalam kebutaan seperti lo ini... Nanti ketika nyawa sudah ditenggorokan, baru lo menyesal mengabaikan dakwah yang aku sampaikan saat ini...

    BalasHapus
  5. Saya hanya mendengarkan dakwahmu. Namun Presiden dakwah ke aku pun gak akan menggoyahkan imanku.
    Apalagi kamu. Malah gak ngefek.

    BalasHapus
  6. Ya sudah, makan tu kesesatan dengan Yesus sebagai Tuhan... bego2x... Pendeta aja dah masuk Islam, lo masih aja percaya dengan kitab porno itu...

    BalasHapus
  7. Pendeta lagi. Kok yang jadi patokan itu malah pendeta? Saya malah kadang juga gak yakin ama pendeta. Cuma saya yakin pada Alkitab yang saya imani, tidak mempunyai cacat apapun. Saya yakin itu.

    BalasHapus
  8. Pendeta itu kan Bosnya agama lo.. Klo Bos agama lo aja dah masuk Islam, ngapain lagi lo ngotot percaya sama Injil...

    BalasHapus

Silahkan Anda tanggapi artikel diatas: