Sebagian orang-orang Kristen Advent yang telah menyatakan bahwa umat Islam lah yang akan diterima Allah SWT. Berikut ini kutipan kesaksian Kristen Advent yang menyatakan : “Umat Islam-lah Golongan Yang Diterima Tuhan.”
Seorang jemaat Kristen Advent mewartakan ajaran “Islam Hanif”, pendeta dan umat Advent terbelah.
Sekitar 500 jemaat Kristen Advent tiga pekan lalu berkumpul di ruang pertemuan gedung Argo Pantes di jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Beberapa saat setelah mereka menyenandungkan lagu-lagu rohani, seorang lelaki naik mimbar, namanya Robert P. Walean. Dengan menggunakan perangkat FOCUS, ia mempresentasikan apa yang ia sebut dengan “Islam Hanif”. Dengan lantang iapun berfatwa, “Al-Kitab dengan Al-Qur’an menunjukkan bahwa Islam-Hanif adalah ajaran yang diterima Allah”
Lelaki kelahiran
Ia lalu mendirikan Last Event Duty Institute, sebuah lembaga penelitian Al-Kitab dan Al-Qur’an, di rumahnya, kawasan Koja, Jakarta Utara. Setelah sekitar tiga tahun bersama sejumlah pendeta Advent membolak-balik dua kitab suci tersebut, akhirnya ia menemukan sebuah firman dalam Yesaya 60:7, yang menjadi pusat perhatian mereka, yang bunyinya:
“Segala kambing, domba, Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba nebayot tersedia untuk ibadahmu, sebagai korban yang berkenan kepada-KU, dan AKU akan menyemarakkan rumah keagungan-KU”
Dari ayat inilah Robert yakin, umat Islam adalah golongan yang diterima Tuhan. Sebab, dalam pandangan Kristen, orang Kedar dan Nebayot adalah keturunan nabi Ibrahim dari garis Ismail yang menganut Islam, tetapi ia belum memiliki nama aliran yang barusan ia temukan. Setelah berhari-hari melototi isi Al-Qur’an, ia berhenti pada
"Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dari sinilah kemudian ia mengusung nama “Islam-Hanif”, Islam yang lurus.
Bagaimana pandangan syariat selengkapnya? Robert punya jawaban singkat:
Semua perilaku Nabi Ibrahin dan Muhammad saw adalah Islam Hanif. Tapi, itu tak berarti sama persis seperti Islam, sebab hari suci dalam Islam Hanif versi Robert bukanlah Jum’at, melainkan Sabtu alias Sabath, sebagaimana juga dalam Kristen Advent.
Gampang diduga, ajaran Robert menuai pro dan kontra, bahkan juga di kalangan Kristen Advent sendiri. Menurut Tri Djoko Soewarso MA, Direktur Komunikasi Gereja Kristen Advent Indonesia Barat, pendeta Kristen Advent terbelah dua. Begitu pula sekitar 400 ribu pemeluk Advent di Indonesia, sebagian mendukung, sebagian menolak. Walau begitu, gereja Advent tidak melarang aktivitas Robert di gereja dan pertemuan jemaatnya. “Pak Robert mencoba mewartakan ajaran Tuhan menurut versinya,” ujarnya.
Dukungan bagi Robert umumnya datang dari kelompok pendeta yang “berpikiran maju.” Pendeta L. Situmorang dari gereja
“mengakui Muhammad adalah utusan Allah, Robert sendiri mengaku telah memiliki pengikut sekitar 500 orang”.
Kini, sehari-hari Robert aktif mewartakan “Islam Hanif” ke pelbagai penjuru negeri. Jadwal hariannya berkisar pada kegiatan gereja, pertemuan jemaat, termasuk berbagai seminar di dalam dan di luar negeri. Dan ia sama sekali tak menghiraukan cemooh dan penolakan. Toh, katanya, “Semua nabi awalnya juga ditolak oleh umatnya”.
Maka, Jika ke-hanif-an Robert diteruskan, bukan tak mungkin ia akan sampai pada ajaran tauhid. Apalagi jika ia merenungkan
“Ibrahim bukanlah seorang Yahudi atau Nasrani, melainkan seorang hanif dan Muslim”.
Semoga Allah SWT membuka hati pemuka-pemuka umat Kristiani untuk mempelajari Al-qur’an untuk menyelamatkan umat mereka dari kesesatan dunia dan akhirat.
sekaligus menjelaskan bahwa ismail yg dikurbankan ya? bukan ishak...klop deh...subhanallah...
BalasHapusbukti-bukti yang lebih banyak dapat ditemukan di www.siaranalhayat.com
BalasHapus