Imamat 11: 3 – 8, 10 – 13, 23, 26 – 27, 33 – 35.
-
Setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan (sekaligus; peny.) yang memamah biak boleh kamu makan.
-
Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak, atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
-
Juga pelanduk, karena tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
-
Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.
-
Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku–belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
-
Daging binatang–binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.
-
Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik di dalam lautan dan di dalam sungai, dari segala yang berkeriapan di dalam air dan dari segala mahluk hidup yang ada di dalam air, semuanya itu kejijikan bagimu.
-
Sesungguhnya haruslah semuanya itu kejijikan bagimu; dagingnya janganlah kamu makan, dan bangkainya haruslah kamu jijikkan.
-
Segala yang tidak bersisik di dalam air, adalah kejijikan bagimu.
-
Inilah yang harus kamu jijikkan dari burung–burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan...
-
Selainnya segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berkaki empat adalah kejijikan bagimu.
-
...haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis.
-
...menjadi najis hingga matahari terbenam.
-
Kalau seekor dari binatang–binatang itu jatuh ke dalam sesuatu belanga tanah, maka segala yang ada di dalamnya menjadi najis dan belanga itu harus kamu pecahkan.
-
Dalam hal itu segala makanan yang boleh dimakan, kalau kena air dari belanga itu, menjadi najis, dan segala minuman yang boleh diminum dalam belanga seperti itu, menjadi najis.
-
Kalau bangkai seekor dari binatang–binatang itu jatuh ke atas sesuatu benda, itu menjadi najis; pembakaran roti dan anglo haruslah diremukkan,...
Matius 5: 17 – 20.
-
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi (Injil Perjanjian Lama; peny.). Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
-
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat (Injil Perjanjian Lama; peny.), sebelum semuanya terjadi.
-
Karen itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat (Injil Perjanjian Lama; peny.) sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkan demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah–perintah hukum Taurat (Injil Perjanjian Lama; peny.), ia akan menduduk tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
-
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli–ahli Taurat (Injil Perjanjian Lama; peny.) dan orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Maksudnya itu adalah ahli taurat waktu itu luar biasa bejat. So, jika tidak dapat lebih baik daripada orang bejat, ya pasti gak masuk surga. Itu maksudnya.
BalasHapusBego banget si lo... gw bilang Babi haram... bukan soal masuk surga...
BalasHapusSaya menjawab yang perikop kedua koq. Bukan yang perikop ke satu.
BalasHapusCuma, kalo tanya pendapat saya, memang makan babi itu haram (saya sudah berhenti makan daging babi. Uenak lho. Godaannya besar sekali). Namun, beberapa masyarakat itu tidak bisa dipisahkan dari kulturnya masing-masing.
Jadi, jangan salahkan Alkitabnya. Salahkan orangnnya.
Daging Babi itu sengaja Allah SWT haram kan, bahkan dalam kitab pertama diturunkan, yaitu Taurat. Karena Babi merupakan binatang yang sangat spesial mengandung berbagai macam penyakit... bahkan virus flu saja klo menjangkit pada Babi, maka virus tersebut akan bermutasi jadi berbahaya. Belum lagi kandungan cacing2x berbahaya didalam daging babi...
BalasHapusInjil sekarang memang tidak jelas, halal-haram sangat tipis perbedaannya karena ulah manusia...
Dalam waktu yang bersamaan, mengapa anda mengutip Alkitab lalu mengatakan perbedaan halal-haram tipis. Namun mengatakan Alkitab dengan jelas mengatur bahwa babi Haram, namun berkata di waktu yang lain, bahwa alkitab tidak jelas mengatur babi itu haram karena ulah manusia.
BalasHapusKarena pada perjanjian baru, semua jadi halal dan boleh dimakan, menurut Paulus... jadi yang tadinya haram pada perjanjian lama, sudah tidak berlaku lagi... khan aneh...
BalasHapusMana yang menunjukan boleh. masak ayat yang kapan hari anda tunjukan. Kan sudah saya jelaskan. Kalo bagi paulus secara manusiawi, makanan apapun terasa halal. Namun dia juga bilang kalo Bagi Tuhan itu akan dibinasakan. Jadi, Paulus tidak menghalalkan hal-hal yang haram.
BalasHapusLo revisi2x aja terus tu alkitab biar g diperdebatkan lagi di tahun 2020, hahaha...
BalasHapus