Senin, 24 Mei 2010

Fakta : 50 Jenis dan Metode penyiksaan orang Katolik terhadap umat Protestan pada pembantaian “The St. Bartholomew’s Day Massacre”

Pada saat itu, Gereja bertindak sebagai wakil Tuhan dan bisa mengatasnamakan Tuhan dalam segala tindakannya. Para pemimpin Gereja pun diakui haknya untuk mengampuni dosa manusia. Pada 31 Oktober 1517, Martin Luther memberontak pada Paus dengan mempublikasikan 95 poin pernyataan, terutama menentang praktik penjualan ‘pengampunan dosa’. Pada tahun 1521, Luther dikucilkan dari Gereja Katolik, lalu kemudian dia ditahan dan disiksa dengan dicongkel kedua matanya didalam sebuah Gereja Katolik.
Menurut Peter de Rosa (dalam bukunya Vicars of Christ : The Dark Side of the Papacy), hal ini hanya menambahkan unsur kemunafikan terhadap sebuah kejahatan (“it merely added hypocricy to wickedness”). Yang juga sangat mengherankan adalah bagaimana cara-cara penyiksaan dalam Inquisisi dihalalkan bahkan oleh mereka yang disebut sebagai ‘orang-orang suci’ atau rohaniwan.
Robert Held, dalam bukunya yang berjudul “Inquisition” memuat foto-foto dan lukisan-lukisan yang sangat mengerikan tentang kejahatan Inquisisi pada masa-masa itu. Held memaparkan lebih dari 50 jenis dan model alat-alat penyiksaan serta berbagai metodenya. Kekejaman tersebut bervariasi mulai dari pembakaran hidup-hidup, pencungkilan mata, membelah tubuh manusia dengan gergaji, pemotongan lidah, menghancurkan kepala dengan sebuah alat khusus, mengebor kelamin wanita, dan sebagainya. Yang menarik lagi, sekitar 85 persen dari korban penyiksaan dan pembunuhan tersebut adalah perempuan. Antara tahun 1450 – 1800, diperkirakan sekitar 2 – 4 juta perempuan dibakar hidup-hidup di Eropa, baik di negara-negara Katolik maupun Protestan.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5


12 komentar:

  1. Anda bela mana sih?
    Protestan ato Katolik?
    Sama sama Kristen lho mereka.

    BalasHapus
  2. Ya mereka sama2x Kristen, cuma Protestan lahir dari ketidak puasan mereka terhadap penindasan Gereja Katolik terhadap rakyat eropa zaman dulu. Banyak Ilmuan2x Protestan digantung, dibunuh dan diperjara pada zaman itu.

    BalasHapus
  3. Bukan Gereja Katolik yang bersalah. Oknum yang menyalahgunakan yang bersalah. Gimana sih kau.

    BalasHapus
  4. Iya, tapi oknum tersebut Rohaniawan Katolik, itu yang membuat semua orang tercengang...

    BalasHapus
  5. Status orangnya yang membuat tercengang. Imannya itu salah kaprah karena sudah melanggar perintah tuhan ke 5. "Jangan Membunuh".
    Yang salah itu orangnya, bukan ajarannya.
    Anda buat bloq ini kan untuk melawan ajarannya, bukan orangnya.

    BalasHapus
  6. Ya begitulah... dari pertama muncul saja ajarannya sudah disalah gunakan untuk kejahatan. Berarti agama Kristiani tidak membawa kedamaian dan perubahan kearah yang lebih baik ketika agama ini muncul...

    BalasHapus
  7. Yang nyalahgunakan itu adalah orang yang tidak beriman, bukan ajarannya. Kalo ajarannya baik, pasti umatnya baik (itu yang patuh). Yang tidak patuh, pasti akan menyalahgunakan kekuasaannya. Jadi yang salah bukan agamanya.

    BalasHapus
  8. Berarti ajaran agama tersebut tidak mampu menciptakan umatnya yang beradap... agamanya juga donk yang salah... he2x... klo pengacara, begini biasanya memutar-mutar kasus, he2x...

    BalasHapus
  9. Yang salah yang ngajar. Umatnya gak patuh. Ajaran yang baik kelihatan salah

    BalasHapus
  10. itu bukan perbuatan seorang kristen.

    itu perbuatan para ksatria templar yg dulu diangap penyebah iblis oleh gereja katlik,

    setelah mereka dibubarkan mereka buat organisasi fremasonry, yang sekarang berubah menjadi satanis yg turun kejalan-jalan

    BalasHapus
  11. Saudara juga harus melihat dan bersikap kritis terhadap adanya oknum2 yg mengaku beragama Islam yang melakukan kekejian, fitnah, dan pembunuhan thd umat agama lain. Jadi bukan agama yg salah, tapi oknumnya yg tersesat atau disesatkan, tidak mampu mengamalkan ajaran agamanya dengan benar.

    BalasHapus

Silahkan Anda tanggapi artikel diatas: