Kamis, 24 Juni 2010

Fakta : Dialog Singkat dengan seorang Pendeta

Mengajak sepuluh Pendeta/Pastur Kristiani masuk Islam akan juah lebih mudah daripada mengajak satu orang preman Kristiani. Inilah pengalaman yang saya sendiri mengalaminya. Pemahaman secara buta kepada ajaran Kristianilah yang membuat umatnya berpegangteguh pada kebutaan itu (Yesus Palsu).

Belakangan ini telah terbit banyak dari jemaah Kristen yang meninggalkan agamanya. Mereka itu berpindah agama tanpa paksa atau karena imannya di goyang dengan bujukan-bujukan atau karena lainnya, melainkan dengan kesadaran antara lain seperti melalui dialog yang telah saya lakukan bersama seorang pendeta (yang kini Alhamdulillah sekarang sudah masuk agama Islam) setelah melalui sebuah proses yang panjang melalui berbagai macam dialog dengan saya.


Tanpa terasa cahaya keimanan dari Dienul Islam telah merasuki qolbu pendeta tersebut, sehingga sekarang sudah nampak manakah yang haq dan yang bathil. Tiada lagi keraguan dihatinya bahkan dia sekarang gencar sekali mengadakan debat, juga membantu menyebarkan misi dakwah Islam terutama bagi para kaum kristiani yang masih “salah paham” terhadap agama Islam.

Sebenarnya masih banyak saudara Kristen yang mencari kebenaran seperti pendeta tersebut, hanya saja belum menemui jalannya saja. Adapun bagi ummat Islam sendiri yang menemui keadaan dan kenyataan, bahwa mereka masih sering di datangi oleh para penginjil ke rumah-rumah mereka untuk di kristenkan, maka kiranya dialog yang saya salin ini semoga bisa menjadi panduan / bekal untuk menangkal gerakan kristenisasi di tubuh ummat Islam.

Berikut ini dialog yang saya ajukan kepada pendeta yang bergama Kristen. Perlu diterangkan disini bahwa “A” adalah saya selaku pembicara utama, dan adapun “B” adalah si pendeta.

A : Sebelum diadakan pertemuan, saya pandang perlu menentukan sesuatu yang dirasa sangat penting yang patut kita atur terlebih dahulu.
B : Hal itu kita serahkan saja pada bapak ustad bagaimana baiknya pertemuan kita nanti.
1. : Apakah tidak sebaiknya pertemuan kita ini dicatat saja dan bila dirasa perlu kita gunakan video recorder untuk dijadikan kenang-kenangan ?
2. : Baiklah kita setuju dengan pendapat bapak ustad

A : terima kasih kalau begitu, apakah saudara telah mempelajari kitab injil cukup mendalam?
B. : menurut perasaan saya, kitab injil itu telah saya pelajari dan saya anggap cukup mendalam. Ini hanya menurut kemampuan yang ada pada saya saja. Entah lah dalam penilaian orang lain.

A. : kemudian bagaimana kelanjutn keinginan saudara ?
B. : setelah saya meneliti buku-buku Islam dan Kristen yang saya temui, maka dorongan hati saya untuk melepaskan keninginan saya tidak dapat saya tahan. Lalu saya mulai Tanya-tanya tentang agama Islam pada beberapa orang yang saya temui, tetapi keterangannya belum ada yang memuaskan hati saya.

A. : Kepada siapa saja anda bertanya tentang ajaran agama Islam?
B. : kepada siapa saja yang saya temui, disamping pembicaraan yang lain. Jadi saya bertanya-tanya merupakan selingan saja dari pada yang menjadi pokok pembicaraan. Jadi tidak secara langsung.

A. : Setelah itu adakah suatu pengaruh kepada saudara?
B. : Ya anehnya saya mulai tidak rajin lagi pergi ke gereja. Mungkin inilah pengaruhnya.

A. : adakah saudara mempunyai kitab injil?
B. : Ya saya mempunyai kitab tersebut, antara lain: Kitab perjanjian lama, Kitab perjanjian baru, dan yang berbahasa Inggris “The Holy Bible” dan ada pula kitab yang berbahasa belanda : Bijbelle zingen voor het huisgezin.

A. : Oke kalau begitu mari kita awali perbincangan ini. Sejak kapan anda beragama / masuk agama Kristen?
B. : Sejak saya dilahirkan

A. : Apakah saudara benar-benar mempelajari bahwa agama Kristen itu suatu agama yang paling benar ?
B. : ya, saya menyadari…..

A. : Apakah anda berkeyakinan bahwa kitab injil itu suci ?
B. : ya, saya yakin sekali

A. : Dari siapakah pengertian Saudara bahwa bible itu dari tuhan Yang Maha Suci?
B. : Guru saya menerangkan bahwa bible adalah kitab suci berisi pengajaran Tuhan Yesus, yang dicatat oleh rasul-rasul Matius, Lukas, Johannes, dan Rasul Markus.

A. : Apakah yang dimaksud suci pada bible itu mempunyai arti bahwa bible bersih dari pada kesalahan-kesalahan ?
B. : Betul demikian. Tetapi kesalahan yang bagaimana yang ustad maksudkan?

A. : Misalnya: Pada suatu saat ada orang yang mengabarkan pada Anda bahwa si A sakit, sedangkan orang lain memberitahukan kepada anda bahwa si A tidak sakit. Kedua berita itu apakah benar semuanya ataukah salah semuanya? Atau salah satunya yang benar.
B. : Diantara keduanya itu tentu saja salah satunya yang benar. Atau keduanya salah dan mustahil kedua-duanya benar.

A. : satu missal yang lain: Ada orang yang berkata bahwa si A mempunya tiga orang anak dan seorang yang lain mengatakan bahwa si A mempunyai sepuluh anak. Apakah dua perkataan itu benar semuanya ? atau salah satu saja yang benar?
B. : Tidak mungkin benar semuanya, melainkan salah satunya yang benar atau salah semuanya.

A. : Kalau saya mengatakan benar semuanya bagaimana saudara?
B. : Itu adalah mustahil, karena ternyata ada perselisihan antara keduanya.

A. : Andaikata ada satu kitab suci, akan tetapi ayat-ayat di dalamnya diantara satu dengan yang lainnya saling bertentangan, apakah kitab tersebut akan dinamakan sebuah kitab suci ?
B. : Tentu bukan kitab suci, karena yang dinamakan kitab suci itu adalah ilham (wahyu) dari tuhanyang mustahil terdapat kesalahan atau perselisihan.

A. : Jadi kalau begitu bukan kitab suci lagi ?
B. : Betul kesuciannya telah batal.

A. : kalau demikian, tentu saja isinya tidak dapat dipercaya, ksuciannya, atau kebenarannya karena diantara ayat-ayatnya terdapat perselisihan.
B. : Yang jelas diantara ayat-ayatnya pasti bukan dari Tuhan, atau sudah dicampur adukkan dengan karangan manusia, sehingga kesuciannya ternoda. Ringkasnya sudah tidak suci lagi.

A. : Kalau misalnya di Bibel terdapat perselisihan antara ayat yang satu dengan yang lainnya, apakah anda masih berkeyakinan bahwa Bibel itu kitab suci?
B. : Saya tidak yakin kalau Bibel tidak suci. Kecuali ada bukti-bukti yang menunjukkan ayat-ayatnya saling berselisih satu dengan yang lainnya, ayng dapat menimbulkan keraguan saya tentang kesuciannya. Menurut penelitian ustad, apakah ayat-ayat di Bibel ada yang berselisih ?

A. : YA Banyak yang berselisih.
B. : di peejanjian lama atau di perjanjian baru?

A. : Dua-duanya terdapat perselisihan
B. : Di bab apa dan pasal berapa ?

A. : Pertama soal ketuhanan Yesus, karena permasalahan ketuhanan adalah masalah pokok pada tiap-tiap agama. Jadi soal ini perlu sekali di dahulukan. Sesudah itu kit berpindah pada permasalahan dengan agama Kristen yang termaktub dalam kitab Bibel. Bagaimana pendapat saudara?
B. : baiklah, saya menyetujui pendapat ustad.

A. :Sekarang saya ingin bertanya, apakah alasan saudara bahwa Yesus menjadi Anak Tuhan ?
B. : Dalam Matius pasal 3 ayat 17 menyebutkan demikian :
“ Maka suatu suara dari langit mengatakan : “Inilah anakku yang ku kasihi. Kepadanya aku berkenan”. Juga di Lukas pasal 4 ayat 41, menyebutkan bahwa Yesus itu adalah anak Allah.

Lalu Saya menjelaskan perselisihan didalam Perjanjian Baru tersebut:
1. : Kalau begitu silahkan buka Matius pasal 5 ayat 9
2. : disebutkan bahwa : “Berbahagialah segala orang yang mendamaikan orang, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah”

1. : Berdasarkan ayat tersebut yang dimaksudkan “ Anak Allah” ialah orang yang dihormati seperti Nabi. Kalau Yesus dianggap anak Allah, maka semua orang yang mendamaikan manusia pun menjadi anak-anak Allah juga. Jadi bukan Yesus saja anak Allah, tetapi ada terlalu banyak.

2. : Dalam Yahya pasal 14 ayat 9 disebutkan : “Siapa yang sudah nampak Aku, ia sudah nampak Bapa”. Dan di ayat 10 menyebutkan :”Tidaklah engkau peraya bahwa Aku ini didalam Bapa, dan Bapa pun didalam aku? Segala perkataan yang aku ini katakan kepadamu bukanlah aku katakana dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal dalam Aku. Ialah mengadakan segala perbuatan itu.

1. : Baiklah silahkan periksa Yahya pasal 17 ayat 23..
2. : Di pasal ini sebutkan bahwa: “Aku didalam mereka itu, dan Engkau didalam Aku supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan.

1. : Perhatikan di kalimat ini tersusun kata “Aku didalam mereka”. Kata “mereka” di ayat ini adalah sahabat Yesus. Sedang yang dimaksudkan “dengan Aku” ialah Tuhan. Jadi kata “Aku” beserta mereka artinya Tuhan beserta sahabat-sahabat Yesus. Kalau saudara percaya terhadap kesatuan Yesus dengan Bapak, maka saudarapun harus percaya tentang kesatuan Bapa itu dengan sekalian sahabt Yesus yang 12 orang jumlahnya, jadi bukan Yesus dan roh suci yang menjadi satu dengan Tuhan, melainkan harus diambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan persatuan bukan hanya Tri Tunggal tapi 15 Tunggal. Jadi berdasarkan perselisihan ayat-ayat tersebut yang manakah yang benar ? tiga menjadi tunggal atau 15 menjadi tunggal. Ayat manakah yang akan saudara yakinkan, yang tiga menjadi tunggal atau yang 15 itu?

Demikian kisah dialog antara saya dengan seorang pendeta, setelah saya lontarkan pertanyaan seperti diatas, dia mulai berfikir secara mendalam. Memikirkan bagaimana cara mematahkan argumentasi dari apa yang telah saya sampaikan. Syukur akhirnya pendeta tersebut dibukakan hatinya oleh Allah, maka jadilah dia salah satu dari mereka yang beruntung, beriman didalam Islam. Sehingga selamatlah dia didunia dan di akhirat.

6 komentar:

  1. SUICIDE. Pendeta tersebut SUICIDE. Pahami maksud saya.

    BalasHapus
  2. Pendeta sudah memahami isi Injil, sehingga mereka dapat melihat mana yang benar-mana yang salah... bukan keyakinan buta!!!....

    BalasHapus
  3. tuhan itu esa..satu..bukan 2 apalagi tri tunggal menjadi satu..terlalu mengada ada...

    BalasHapus
  4. baptis

    di hari natal saya baru tahu apa yang dikatakan dialog tersebut...ternyata masih ada kesalahan injil yang masih belum terdeteksi

    BalasHapus
  5. Ternyata,,,,,,,,,
    Tidak ada agama yang Benar kecuali ISLAM !!!!

    BalasHapus
  6. benar agama yang benar adalah agama islam ni dah termaktub di dalam isi Al Quran ..
    dan kitab injil banyak ayat2nya yang salah perlu di ingat freak1 dave bahwal kitab injil era zaman sekarang adalah buatan dan rekayasa manusia belaka jadi konsklusinya umat kristiani sekarang ini di ambang pintu kesyirikan dan celakalah wahai orang yg telah syrik nerakalah kian akan menjemput ajalmu di hari Akhiran
    NAUDZUBILLAH MINDZALIK

    BalasHapus

Silahkan Anda tanggapi artikel diatas: