Senin, 12 April 2010

Fakta : Menurut Al-Kitab adalah dosa dan sombong menyebutkan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dijamin "pasti masuk surga”

Umat Kristiani umumnya berani memastikan sesuatu yang belum tentu atau belum pasti terjadi. Mereka beranggapan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, di jamin "pasti masuk surga". Padahal memastikan seseorang masuk surga, itu bukan hak atau wewenang kita manusia, itu hanyalah hak Tuhan saja. Orang-orang yang memastikan sesuatu yang belum pasti terjadi, dia tergolong sombong, dan bahkan berdosa.

Perhatikan ayat Al-Kitab sebagai berikut ini:

  • "Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan beruat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah saIah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yak 4:13-17)
  • "Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah ia dari Efesus." (Kis 18:21)
  • "Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.(1 Kor 4:19).

Kata-kata dalam semua ayat ayat tersebut yaitu "Jika Tuhan menghendakinya" dan "Jika Allah menghendakinya" serta "Kalau Tuhan menghendakinya", semua itu maknanya sama yang dalam Al Qur'an disebut "insya Allah".

Didalam Al-Kitab cetakan lama, kata-kata "Jika Tuhan Menghendakinya" semuanya tertulis jelas dengan kata "insya Allah”. Perhatikan Al-Kitab lama cetakan tahun 1960 sebagai berikut:

  • "Hai kamu jang berkata: "Bahwa hari ini atau besoknya biarlah kita pergi ke negeri anu serta menahun disitu, dan berniaga dan mentjari laba"; pada halnja kamu tiada mengetahui apa jang akan djadi besoknja. Bahaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanja suatu uap, jang kelihatan seketika sahadja lamanja, lalu lenjap. Melainkan patutlah kamu berkata: "Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu". Tetapi dengan hal jang demikian kamu memegahkan dirimu dengan djemawanmu itu; maka semua kemegahan jang demikian itu djahat. Sebab itu, djikalau orang jang tahu berbuat baik, pada halnja tiada diperbuatnja, maka mendjadi dosalah baginja. "Melainkan sambil meminta diri ia berkata: "insya Allah, aku akan kembali kepadamu." (Kisah Para Rasul 18:21)
  • "Tetapi insya Allah aku akan datang kepadamu dengan segeranya, dan aku akan mengetahui bukan perkataan mereka itu jang......dst. (1 Kor4:19).

Ternyata dari keterangan Al-Kitab tidak boleh m.engatakan "PASTI" untuk sesuatu yang belum tentu terjadi. Memastikan dijamin "Pasti masuk surga" bila percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, adalah perbuatan sombong dan dosa. Menurut pandangan ummat Kristiani, asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka dijamin pasti masuk surga. Tetapi menurut pandangan Islam, hal itu bertolak belakang 180 derajat, justru kalau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan, maka disitulah tidak mungkin diselamatkan, karena telah menjadikan tuhan-tuhan lain selain Allah. Dan itu disebut dosa syirik, yaitu salah satu dosa yang tidak diampuni oleh Allah. Dalam kitab Injil, Yesus berfirman bahwa keselamatan itu tergantung bagaimana kita mengamalkan perintah Allah. Perhatikan ucapan Yesus sebagai berikut:

· "Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. " (Mat 7:21)

Berdasarkan ucapan Yesus tersebut, dapat kita simpulkan bahwa bukan setiap orang yang berseru Yesus, Yesus yang akan masuk kedalam surga, tetapi kata Yesus yaitu mereka yang melakukan sesuai dengan perintah Allah.

Dari beberapa ayat yang kami paparkan sebagai contoh itu, cukup memberikan bukti bahwa jaminan keselamatan itu bukan hanya asal percaya kepada Yesus dijamin pasti masuk surga, tetapi bagaimana mengamalkan seluruh ajaran Yesus dan Tuhannya Yesus yaitu Allah SWT. Setelah dicek diseluruh isi Al-Kitab, ternyata tidak ada satu ayatpun yang menjamin asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat "dijamin pasti masuk surga."

Bagaimana bisa dijamin masuk surga, jika hanya asal percaya, tetapi tidak mengamalkan serta tidak taat perintah Allah dan Rasul-Nya?? Buktinya betapa banyak ayat-ayat dalam Al-Kitab, dimana tidak diamalkan dan tidak ditaati oleh umat Kristiani. Berdasarkan ayat tersebut, bagi mereka yang mengatakan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dijamin pasti masuk surga, padahal tidak melakukan perintah Allah dan Yesus, maka bukan jaminan surga yang didapat, tapi neraka.

2 komentar:

  1. Lha, Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Kalo sudah ditebus, pasti sudah bersih. Anda percaya Yesus, maka biarkan anda dibabtis dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Status dosa anda akan dihapuskan.

    BalasHapus
  2. Enak banget... ntr lah, gw ngerampok dulu, mebunuh dulu, memperkosa dulu, ntr gw baru mau di babtis oleh Bapa, biar diampuni Dosa... tapi kayaknya lebih seru kayak zaman dulu waktu diperjual belikan "surat pengampunan dosa", lebih gampang diampuninya, tinggal beli surat aja. Betul3x...

    BalasHapus

Silahkan Anda tanggapi artikel diatas: