Rabu, 28 April 2010

Fakta : Doktrin-doktrin Paulus sangat bertentangan dengan Al-Kitab Injil

Kisah adanya dosa warisan dan penebusan dosa adalah ajaran yang dianut oleh pengikut agama Kristiani, Adapun cerita ringkasnya sebagai berikut:

Adam dan Hawa dijadikan oleh Tuhan sebagai nenek moyang manusia, dan keduanya ditempatkan didalam Firdaus. Adam dan Hawa akhirnya telah berdosa sebab memakan buah pohon yang terlarang di taman Firdaus. Oleh karena itu Adam telah berdosa, maka semua anak cucunya menjadi berdosa karena sebagai keturunan dari orang yang berdosa. Tuhan bersifat adil dan maha kasih sayang terhadap hamba-Nya. Menurut sifat keadilan hukum Tuhan, semua manusia yang telah berdosa itu harus dihukum kekal. Namun menurut sifat kasih sayang-Nya, manusia harus diselamatkan dari hukuman tersebut. Untuk itu maka Tuhan menyuruh anak-Nya yang suci turun ke dunia menjelma menjadi manusia yang dilahirkan oleh seorang dara yang suci pula, Mariyam namanya, dan anak itu bernama Yesus Kristus. Setelah Yesus dewasa, lalu ditangkap oleh orang Yahudi, kemudian disalib dan matilah Yesus diatas palang salib. Kematian tersebut menurut kepercayaan Kristiani adalah menjadi korban penebus dosa manusia.

Dengan jalan demikian, maka sifat kaedilan dan kasih sayang Tuhan kepada hamba-Nya telah tersalurkan. Oleh karena itu maka Yesus disebut juru selamat. Demikian menurut kepercayaan Kristiani yang sebenarnya kepercayaan tersebut tidak ada dalam Alkitab sebagai dasar hukumnya. Adapun sumber ajaran tentang adanya dosa warisan itu adalah dari Paulus, dan bukan dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

Jika demikian halnya seperti penjelasan diatas, maka bagaimana hukum yang sebenarnya terdapat dalam Alkitab?

Didalam Perjanjian Lama tertulis sebagai berikut:

”Orang yang berbuat dosa itu juga akan mati, maka anak tiada akan menanggung kesalahan bapanya, dan bapapun tiada akan menanggung kesalahan anaknya, kebenaran orang yang benar akan tergantung atasnya dan kejahatan orang fasikpun akan tergantung atasnya (Kitab Nabi Jehezikel 18/20)

Tetapi jika orang fasik itu bertobat daripada segala dosa yang telah diperbuatnya, lalu memeliharakannya segala hukumku dan dibuatnya mana yang benar dan betul, niscaya orang itu akan hidup juga, tiada ia akan mati dibunuh (Kitab Nabi Jehezikel: 18/22)

Didalam Perjanjian Baru tertera sebagi berikut:

Tetapi kata Yesus: “Biarkanlah kanak-kanak itu, jangan dilarangnya mereka itu datang kepadaku, karena orang yang sama seperti inilah yang empunya kerajaan sorga”(Matius:19/14)

Ayat ini menyatakan bahwa Yesus sendiri menjelaskan bahwa orang-orang yang sama seperti kanak-kanak itu mempunyai kerajaan sorga. Keterangan ini membuktikan bahwa anak-anak itu tidak berdosa, karena jika meraka berdosa sudah tentu tidak mempunyai kerajaan sorga. Sebab sorga bukan tempat orang berdosa, melainkan tempat orang yang sudah bersih dari segala dosa. Dengan demikian diketahui bahwa dosa warisan itu tidak ada.

Demikianlah duduk persoalan yang sebenarnya yang tercantum dalam taurat Nabi Musa atau Perjanjian lama, dan juga yang tercantum dalam Injil nabi Isa – Yesus Kristus – atau perjanjian baru. Maka dapat kita simpulkan bahwa umat kristiani lebih mengutamakan doktrin-doktrin yang dibuat oleh Paulus ketimbang yang telah tertulis didalam Al-kitab mereka sendiri. Timbul pertanyaan, mengapa umat Kristiani begitu mengagungkan Paulus, padahal yang Paulus ajarkan banyak sekali bertentangan dengan Al-kitab itu sendiri?

Selanjutnya mari kita melihat dari sudut pandang Al-Qur’an. Al-Qur’an maha suci yang merupakan kumpulan semua kita yang pernah Allah SWT turunkan sebagai petunjuk untuk umat manusia. Berikut pentunjuk dari Al-Qur’an:

Ataukah belum diberitahukan kepadanya apa yang ada didalam lembaran-lembaran Musa? Dan lembaran-lembaran Ibrahim? Bahwa seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain (An Najm:36-38)

Dan lebih tegas lagi dan lebih menyeluruh lagi pengertiannya adalah ayat sebagi berikut:

Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh apapun selain apa yang telah diusakannya (An Najm:39)

Demikianlah penjelasan dari Al-Qur’an bahwa orang yang berdosa itu, ya dari hasil karya sendiri, dan orang yang berpahalapun juga karena memetik hasil karyanya sendiri pula. Tidak ada dosa warisan atau kiriman dan juga tidak ada pahala warisan atau kiriman.

Kemudian setelah kita baca ayat-ayat dalam Perjanjian lama, Perjanjian baru dan Al Quran tentang tidak adanya dosa warisan dan tidak adanya pula tebusan dosa, maka sekarang kita perlu ketahui sumber penyelewengan dari ajaran Taurat, Injil dan Al Quran tentang masalah ini.

Marilah kita baca surat kiriman Paulus kepada Rum diantaranya:

”Sebab itu, sebagaimana oleh sebab seorang berdosa, maka dosa sudah masuk ke dalam dunia ini, dan maut oleh sebab dosa itu, dan atas peri demikian, maut itu menimpa sekalian manusia, maka karena itulah sekalian berbuat dosa” (Rum:5/12)

Paulus berpendapat bahwa: Dunia ini menjadi ada dosa karena dimasuki oleh seorang yang berdosa, yakni Adam nenek moyang manusia sedunia ini. Maut atau hukuman yang kekal itu lantaran dosa. Dosa yang diperbuat oleh Adam menimpa sekalian manusia sebagai warisan dari dosa nenek moyang. Demikianlah pendapat Paulus yang mengilhami umak Kristiani berkeyakinan adanya dosa warisan.

Sekali lagi, hal ini sangat mencengangkan kita. Perkataan Paulus begitu bertentangan dengan Al-Kitab. Namun, mengapa Paulus masih di agung-agungkan oleh umat Kristiani. Wallahualam….

Fakta : Yesus Guy menurut Elton John, Bintang pop Inggris

Bintang pop Inggris Elton John lagi-lagi memicu kontroversi. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Parade yang dilansir AFP, Elton John menyebut Yesus sebagai seorang gay.
"Aku pikir Yesus adalah seorang penyayang, gay super-cerdas yang mengetahui masalah-masalah manusia," ujar Elton John dalam wawancara baru-baru ini yang ditampilkan di situs majalah Parade.
"Di kayu salib, dia memaafkan orang-orang yang menyalibnya, Jesus ingin kita mencintai dan memaafkan. Aku tidak tahu apa yang membuat orang-orang begitu kejam. Tetapi mencoba menjadi seorang lesbian di Timur Tengah, anda sama saja mati," ujar Elton yang juga seorang gay.

Fakta : Kitab perjanjian baru tidak seutuhnya penggenapan dari perjanjian lama

Pada perjanjian baru, Lukas 24:44 46 menyatakan bahwa didalam kitab Taurat, kitab nabi-nabi dan Mazmur telah tertulis demikian: "Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga". Namun setelah kita lakukan kajian yang lebih teliti, ternyata itu semua tidak ditemukan.

Bersama ini kami berikan sedikit contoh penggenapan suatu nubuat yang benar-benar terjadi didalam Al-Kitab dimana isi pada perjanjian lama dilengkapi lagi pada edisi perjanjian baru.

Nubuat dalam Perjanjian Lama:

  • Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu. (Hosea 11:1).

Penggenapan di Perjanjian Baru

  • Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal disana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku. (Matius 2:14-15.)

Nubuat dalam Perjanjian Lama

  • Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan; Ia berkata kepadaku: Anak-Ku engkau! Engkau telah Ku peranakkan pada hari ini. (Mazmur 2: 7)

Penggenapan di Perjanjian Baru

  • Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri -Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: Anak-Ku Engkau! Engkau telah Ku peranakkan pada hari ini. " (Ibrani 5:5)

Nubuat dalam Perjanjian Lama

  • Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitaan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara. (Yesaya 61:1)

Penggenapan di Perjanjian Baru

  • Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab la telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan la telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. (Lukas 4:18-19 )

Nah ayat-ayat tadi semuanya membuktikan bahwa apa yang dinubuatkan Tuhan di dalam kitab Perjanjian Lama, itu benar-benar terjadi atau digenapi pada kitab Perjanjian Baru. Kalau tidak terjadi atau tidak digenapi, berarti itu bukan nubuat Tuhan, sebab tidak mungkin Tuhan keliru atau salah. Untuk itu kami ajukan pertanyaan jika ada yang bisa membuktikan ucapan Yesus sekitar nubuat tentang dirinya yang terdapat pada Lukas 24:44-46 sebagai berikut:

  • 44. Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Ku katakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.
  • 45. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
  • 46. Kata-Nya kepada rnereka: Ada tertulis demikian: "Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga".

Pertanyaannya adalah, Mana bukti ucapan Yesus yang mengatakan bahwa ada tertulis demikian: "Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga" dalam kitab Taurat Musa, Kitab Nabi-Nabi dan Kitab Mazmur.

Catatan : Taurat Musa ada 5 kitab, Kitab Nabi Nabi ada 33 kitab dan Kitab Mazmur ada 1 kitab, jadi jumlahnya 39 kitab. Atau dengan kata lain perkataan Yesus tersebut tertulis dalam semua kitab Perjanjian Lama, sebab jumlah kitab Perjanjian lama semuanya ada 39 kitab. Kalimat: "Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga" pada yat 46 ini menurut ayat 44 telah tertulis dalam kitab Taurat, kitab Nabi-Nabi dan Mazmur. Menurut ayat 45, bagi yang tidak tahu berarti belum mengerti Al-Kitab.

Ternyata semua pakar Al-Kitab tidak mengetahui dimana letak ayat tersebut pada Taurat Musa, kitab Nabi-Nabi dan Mazmur. Pihak Kristen berapologi bahwa konsep Mesias yang menderita memang ditemukan dalam Perjanjian Lama, tetapi bukan dalam bentuk teks seperti yang tertulis dalam Lukas 24:46.

Tampaknya mereka kurang cerdik untuk membelanya, sebab mereka tidak membandingkan dengan,

  1. I. Matius 12:16-20
  • 16. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
  • 17. supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya.
  • 18. Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Ku kasihi, yang kepada-Nya jiwa Ku berkenan; Aku akan menaruh roh Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
  • 19. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
  • 20. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.

Bunyi ayat Matius 12:18-20 ini bisa kita temukan pada Yesaya 42:1-4 yang berbunyi:

  • Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
  • Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
  • Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
  • Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

II. Matius 13:14-15

  • 14. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
  • 15. Hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.

Ayat-ayat ini bisa ditemukan pada Yesaya 6:9-10 yang berbunyi:

  • 9. Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!
  • Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup. supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya. lalu berbalik dan menjadi sembuh "

III. Matius 1.3::3 5

  • Supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: Aku mau membuka mulut Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.

Teks ayat Matius ini bisa kita temukan pada Mazmur 78:2 yang berbunyi:

  • Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala.

IV. Lukas 3:4-6 berbunyi:

  • Seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara Vang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
  • Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan,
  • dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Bunyi ayat-ayat Lukas diatas dapat kita temukan dalam Yesaya 40:3-5 berikut ini:

  • 3. Ada suara yang berseru-seru: Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
  • Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran.
  • maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, Tuhan sendiri telah mengatakannya.

Lalu bagaimana dengan Lukas 24:44 46 yang katanya dalam kitab Taurat, kitab nabi-nabi dan Mazmur telah tertulis demikian: "Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga". Semua itu tidak ada!!! Berarti itu semua perkataan bohong Lukas saja.

Fakta : Tidak ada satu pun orang dimuka bumi ini yang bisa menghafal Al-Kitab, lengkap dengan tanda bacanya

Alkisah, pernah terjadi ketika dalam suatu acara debat Islam dan Kristen di salah satu gedung di Jakarta, waktu memasuki acara tanya jawab, seorang ahwat yang merupakan seorang mualaf, mengajukan satu pertanyaan kepada sang Pendeta yang bertitel Doctor Teologi. Dialognya sebagai berikut:

  • Mualaf : Pak Pendeta, di dunia ini ada banyak orang yang hapal Al-Qur'an diluar kepala. Apakah ada orang yang hapal Al-Kitab diluar kepala?
  • Pendeta : Di dunia ini tidak mungkin ada yang hapal Al-Kitab di luar kepala. Sejenius apa pun orang itu, tidak mungkin dia bisa hapal Al-Kitab di luar kepala, sebab Al-Kitab itu adalah buku yang sangat tebal, jadi sulit untuk dihapal. Berbeda dengan Al Qur'an. Al-Qur'an adalah buku yang sangat tipis, makanya mudah dihapal.

Jawaban pendeta tersebut terlalu singkat dan tidak rasional, serta sangat merendahkan bahkan melecehkan AI-Qur’an. Dengan jawaban pak Pendeta hanya seperti itu, karena penasaran, sang mualaf maju ke depan, merebut mikropone yang ada ditangan seorang ahwat, dan melanjutkan pertanyaan tadi.

  • Mualaf : Maaf pak Pendeta, tadi bapak katakan bahwa Al-Qur’an adalah buku yang sangat tipis, makanya gampang dihapal diluar kepala. Tapi pak Pendeta, bahwa setipis-tipisnya Al Qur'an, ada sekitar 500 s/d 600 halaman, jadi cukup banyak juga lho! Tapi kenyataannya di dunia ini ada jutaan orang yang hapal Al-Qur'an diluar kepala. Bahkan anak kecil sekalipun banyak yang hapal diluar kepala, walaupun artinya belum dipahami. Sekarang saya bertanya kepada pak Pendeta, Al-Kitab itu terdiri dari 66 kitab bukan? Jika pak Pendeta hapal satu surat saja diluar kepala (1/66 saja), semua yang hadir disini jadi saksi, saya akan kembali masuk agama Kristen lagi! Ayo silahkan pak Pendeta!

Mendengar tantangan sang mualaf seperti itu, situasi jadi tegang, mungkin audiens yang muslim khawatir, jangan-jangan ada salah satu Pendeta yang benar-benar hapal salah satu surat saja di dalam Al-Kitab tersebut. Seandainya ada yang hapal, berarti sang mualaf tersebut harus tepati janjinya yaitu harus masuk Kristen kembali. Karena para Pendetanya diam saja, maka pertanyaan dilemparkan kepada jemat atau audiens Kristen yang diposisi belakang.

  • Muallaf : Ayo kalian yang dibelakang, jika ada diantara kalian yang hapal satu surat saja dari Al-Kitab ini diluar kepala, saat ini semua jadi saksi, saya akan kembali masuk ke agama Kristen lagi, silahkan!!

Masih dalam situasi tegang, dan memang sepertinya sang mualaf tahu persis tidak akan mungkin ada yang hapal walaupun satu surat saja diluar kepala. Kemudian tantangan tersebut dirobah dan turunkan lagi. Saat itu ada beberapa Pendeta yang hadir sebagai pembicara maupun sebagai moderator. Mereka itu usianya bervariasi, ada yang sekitar 40, 50 dan 60an tahun. Pada saat yang sangat menegangkan itu, sang mualaf tadi menurunkan tantangannya ke titik yang terendah, dimana semua audiens yang hadir, baik pihak Kristen maupun Islam semakin tegang dan mungkin sport jantung.

  • Mualaf : Maaf pak pendeta, umur anda kan sekitar 40, 50 tahun dan 60an tahun bukan? Jika ada diantara pak pendeta yang hapal satu lembar saja bolak balik ayat al-kitab ini, asalkan pas titik komanya, saat ini semua jadi saksinya, saya kembali masuk agama Kristen lagi! Silahkan pak!

Ketegangan yang pertama belum pulih, dengan mendengar tantangan sang mualaf yang seperti itu, ditambah menjadi semakin tegang, terutama dipihak teman-teman yang beragama Islam. Mungkin mereka menganggap sang mualaf ini sudah gila, over acting, terlalu berani, masak menantang para Pendeta yang hampir rata-rata bertitel Doctor hanya hapalan satu lembar ayat Al-Kitab saja.

Suasana saat itu sangat hening, tidak ada yang angkat suara, mungkin cemas, jangan-jangan ada yang benar-benar hapal ayat Al-Kitab satu lembar saja. Karena para pendeta diam saja, akhirnya pertanyaan dilemparkan lagi kepada jemaat atau audiens yang beragama Kristen.

  • Mualaf : Ayo siapa diantara kalian yang hapal satu lembar saja ayat Al-Kitab injil, bolak balik asal pas titik komanya, saat ini saya kembali masuk Kristen. Ayo silahkan maju kedepan!

Ternyata tidak ada satu pun yang maju kedepan dari sekian banyak Pendeta maupun audiens yang beragama Kristen. Akhirnya salah seorang Pendeta angkat bicara sebagai berikut:

  • Pendeta : Pak, terus terang saja, kami dari umat Kristiani memang tidak terbiasa menghapal. Yang penting bagi kami mengamalkannya.
  • Mualaf : Al-Kitab ini kan bahasa Indonesia, dibaca langsung dimengerti! Masak puluhan tahun beragama Kristen dan sudah jadi Pendeta, selembar pun tidak terhapal? Kenapa?

Jawabnya adalah karena Al-Kitab ini tidak murni wahyu Allah, makanya sulit dihapal karena tidak mengandung mukjizat! Beda dengan Al-Quran. Di dunia ini ada jutaan orang hapal diluar kepala, bahkan anak kecil sekalipun banyak yang hapal diluar kepala seluruh isi Al-Qur'an yang ratusan halaman. Padahal bahasa bukan bahasa kita Indonesia. Tapi kenapa mudah dihapal? Karena Al-Qur'an ini benar-benar wahyu Allah, jadi mengandung mukjizat Allah, sehingga dimudahkan untuk dihapal sekaligus juga diamalkan sebagai petunjuk hidup.

Bukti lain bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah, seandainya dari Arab Saudi diadakan pekan Tilawatil Qur'an, kemudian seluruh dunia mengakses siaran tersebut, kita umat islam bisa mengikutinya, bahkan bisa menilai apakah bacaannya benar atau salah. Dan ketika mengikuti siaran acara tersebut, tidak perlu harus mencari kitab Al-Qur'an cetakan tahun 2005 atau 2010. Sembarang Al-Qur'an tahun berapa saja diambil, pasti sama.

Beda dengan Al-Kitab. Seandainya ada acara pekan tilawatil Injil disiarkan langsung dari Amerika, kemudian seluruh dunia mengaksesnya, kitab yang mana yang jadi rujukan untuk di ikuti dan dinilai benar tidaknya? Sama-sama bahasa Inggris saja beda versi, jadi sangat mustahil jika ada umat Kristiani bisa melakukan pekan tilawatil Injil, karena satu sama lainnya berbeda.

Senin, 26 April 2010

Fakta : Ayat yang merujuk kepada Trinitas tidak pernah ada didalam Al-Kitab

Seorang sejarawan Arthur Weigall dalam bukunya 'Paganism in Our Christianity' mengatakan: "Yesus Kristus tidak pernah menyinggung tentang phenomena seperti itu (Trinitas), dan kata trinitas tidak ditemukan dimanapun dalam kitab Perjanjian Baru. Ide ini baru dianut Gereja tiga ratus tahun setelah Yesus tiada" - A.N. Wilson dalam bukunya Jesus A Life, 1992, hal. XVI mengatakan:
"Saya harus mengakui bahwa memang tidak mungkin untuk mempercayai bahwa orang suci dari Galilea di abad I (Yesus) pernah sekali saja dalam hidupnya merasa dirinya sebagai oknum kedua dari Trinitas"
- Ajaran Trinitas tidak ditemukan baik dalam kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Jesuit Edmund Fortman dalam bukunya The Triune God
menjelaskan:
"Kitab Perjanjian Lama.... tidak pernah mengatakan sesuatu secara jelas atau sekedar petunjuk tentang adanya Kesatuan Tiga Tuhan yakni Bapa, anak dan Roh Kudus.... Tidak ada bukti tentang adanya penulis kitab suci yang memperkirakan adanya Kesatuan Tiga Tuhan.... Dugaan, adanya pendapat, bayangan, atau tanda-tanda terselubung tentang Kesatuan tiga oknum dalam kita Perjanjian Lama, sama sekali di luar dari pengertian kata-kata maupun maksud para penulis kitab-kitab tersebut.
- Mengenai kitab Perjanjian Baru, buku Encyclopedia of Religion mengatakan:
"Para ilmuwan Kristen sependapat bahwa ajaran Trinitas, juga tidak ada dalam Perjanjian Baru"
- Pernyataan tentang Trinitas (tiga dalam satu) ditemukan dalam Alkitab berbahasa Indonesia (I Surat Yohannes 5:7):
Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa Firman dan Roh
Kudus dan ketiganya adalah satu". (I Yohannes 5:7)
Ini adalah satu-satunya formulasi Trinitas tentang Tuhan, Yesus dan Roh Kudus yang dianggap sempurna yang ada dalam Alkitab. Namun kemudian ternyata bahwa ayat ini (perhatikan tanda "[" yang dibubuhkan oleh penerjemah Alkitab LAI) adalah ayat palsu yang baru diselipkan atas restu Gereja, ketika Alkitab dicetak di Frankfurt, Jerman pada tahun 1574. perhatikan catatan kaki dari Al-kitab New International Version, h. 907 yang mengatakan: "(Ayat ini) tidak ditemukan di semua naskah Al-kitab yang ditulis sebelum abad XVI"
Sangat disayangkan bahwa Lembaga Al-kitab Indonesia tidak mau jujur menjelaskan bahwa ayat dalam kurung tersebut adalah ayat palsu. Dengan demikian, baik istilah Trinitas maupun ajaran tentang Trinitas tidak ada dalam Al-kitab.

Fakta : Tuhan Yesus kurang yakin dengan firman-nya sendiri sehingga menggunakan kata ‘kira-kira”

Tuhan yesus yang katanya maha kuasa, maha tinggi ilmunya, maha mengetahui dan maha bla....bla...bla... Tapi kok masih ragu-ragu dalam ispirasi wahyu-Nya, sehingga memakai kata dugaan "kira-kira". Berikut ayat-ayat tersebut:
Kira-kira jam 3 malam (Matius 14:25, Markus 6:48),
kira-kira jam 3 (Matius 27:46),
Kira-kira jam 3 petang (Kisah Para Rasul 10:3),
Kira-kira jam 4 (Yohanes 1:39),
Kira-kira jam 5 petang (Matius 20:6),
Kira-kira jam 5 (Matius 20:9),
Kira-kira jam 9 (Kisah Para Rasul 23:23),
Kira-kira jam 9 pagi (Matius 20:3),
Kira-kira jam 12 (Lukas 23:44, Yohanes 19:14),
Kira-kira pukul 12 (Matius 20:5, Yohanes 4:6, Kisah Para Rasul 10:9),
Kira-kira 2 jam (Kisah Para Rasul 19:34),
Kira-kira 3 jam (Kisah Para Rasul 5:7).
Kira-kira 12 orang (Kisah Para Rasul 19:7),
Kira-kira 20 orang (I Samuel 14:14),
Kira-kira 400 orang (I Samuel 25:13, I Raja-raja 22:6, Kisah Para Rasul 5:36),
kira-kira 600 orang (I Samuel 14:2; 23:13).
Kira-kira 1000 orang (Yudas 9:49),
kira-kira dua atau tiga ribu orang (Yosua 7:3),
kira-kira 3000 orang (Yosua 7:4, Yudas 16:27),
kira-kira 3000 jiwa (Kisah Para Rasul 2:41),
kira-kira 4000 orang (I Samuel 4:2, Markus 8:9),
kira-kira 5000 orang (Yosua 8:12),
kira-kira 5000 laki-laki (Matius 14:21, Lukas 9:14, Yohanes 6:10, Kisah Para Rasul 4:4).
Kira-kira 10.000 orang (Yudas 3:9),
kira-kira lima belas ribu orang (Yudas 8:10),
kira-kira 40.000 orang (Yosua 4:13).
Kira-kira 8 hari (Lukas 9:28),
kira-kira 10 hari (I Samuel 25:38),
Kira-kira 3 bulan (Kejadian 38:24, Lukas 1:56),
kira-kira 12 tahun (Lukas 8:42), kira-kira 30 tahun (Lukas 3:23),
kira-kira 100 tahun (Roma 4:19),
kira-kira 450 tahun (Kisah Para Rasul 13:20).
Kira-kira 50 kaki (Yohanes 19:39),
kira-kira 200 hasta (Yohanes 21:8),
kira-kira 2000 ekor babi (Markus 5:13),
kira-kira 2 mil (Yohanes 11:18).
Selengkapnya ayat-ayat diatas lihat saja sendiri didalam Injil, coba kamu renungi ayat tersebut, untuk mengukur seberapa tingkat kesucian yang bisa diberikan untuk buku Injil yang dibangga-banggakan oleh orang kristiani.

Fakta : Sejumlah ayat dan pasal yang hilang dari Injil

Dalam Al-kitab terbitan Jerman “Die Gute Nachricht Altes und Neues Testament” terbitan deutsche Bibelstifung Stuttgart, Germany tahun 1978, jumlah ayat dalam Perjanjian Lama (PL) berkurang 18.666 ayat. Jumlah ini diperoleh dari perbandingan dengan Al-kitab standar Protestan maupun standar Katolik.
Menurut Ev Jansen Litik, Alkitab Perjanjian Lama terdiri dari 22.465 ayat. (Tanya jawab Dogmatika Kristologi, hlm.18). Dengan demikian berarti Al-kitab PL kehilangan sekitar 83 persen. Bila dibuka dengan cermat, dari lembaran pertama sudah terlihat mencolok adanya ayat-ayat yang raib itu. Bermula dari kitab Kejadian (Das Erste Buch Mose), terdapat 8 pasal 5, pasal 10, pasal 20, pasal 23, pasal 26, pasal 31, pasal 34, dan pasal 36.
Dari seluruh kitab Perjanjian Lama (PL), yang paling banyak kehilangan ayat adalah kitab Mazmur (Das Buch Psalmen). Umumnya, kitab ini terdiri dari 150 pasal. Tetapi dalam Alkitab terbitan Jerman ini hanya terdapat 41 pasal saja. Sedangkan 109 pasal lainnya tidak dimuat sama seklai. Di samping itu, beberapa bagian diantaranya kehilangan separoh pasal. Jika dihitung, jumlah seluruh ayat yang hilang dari kitab Mazmur berjumlah 1.830 ayat.
Nasib yang sama juga dialami oleh kitab Tawarikh yang terdiri dari Tawarikh I dan Tawarikh II. Kitab Tawarikh I umumnya terdiri dari 29 pasal dan 891 ayat, sedangkan kitab Tawarikh II terdiri dari 36 pasal dan 822 ayat. Kedua kitab ini sama sekali disunat dari Al-kitab. Jika dikalkulasikan, maka terdapat 1.713 ayat yang tidak dimuat dalam kitab Tawarikh.
Selain Tawarikh, kitab lain yang dipangkas habis tanpa menyisakan satu ayat pun adalah Kitab Ester, Ratapan(nudub Yeremia), Obaja, Nahum, Habakuk, Zefanya, Tobit, Tambahan Ester, Kebijakan Alomo, Sirakh, Barukh, dan Tambahan Kitab Daniel. Total jumlah ayat dari kitab-kitab yang hilang ini adalah 3.006 ayat.
Kitab Yehezkiel (Der Prophet Ezechiel) hilang 30 pasal, antara lain: pasal 6-7, pasal 12-15, pasal 17, pasal 19-30, pasal 32, pasal 35, pasal 38-42, pasal 44-46, dan pasal 48. Selain itu, ada bebrapa bagian yang hilang separoh pasal, sehingga total ayat yang hilang berjumlah 871 ayat.
Kitab Yesaya (das Buch Jesaya) yang seyogianya berjumlah 66pasal, kini tinggal 37 pasal saja, lantaran kehilangan 29 pasal. Dari 37 pasal yang tersisa itu pun sebagian hilang separoh pasal. Jumlah seluruh ayat yang hilang dari kitabYesaya adalah 687 ayat.
Kitab Bilangan (Das vierte Buch Mose) hanya ada 10 pasal, setelah kehilangan 26 pasal, antara lain: pasal 1-2, pasal 4-5, pasal 7-9, pasal 11-12, pasal 15-19, dan pasal 25-36. Jumlah ayat yang hilang dalam kitab Bilangan adalah 1.057 ayat.
Demikian pula yang dialami oleh Kitab Yeremia (Der Prophet Jeremia). Kitab ini hanya memiliki 25 pasal setelah kehilangan 27 pasal. Jumlah ayat yang hilang dalam kitab Bilangan adalah 869 ayat.
Menurut urutan yang baku, seharusnya setelah kitab Tibit adalah kitab Yudit (339 ayat), Tambahan Ester (91 ayat), Kebijakan Salomo (435 ayat), Sirakh (1.401 ayat), barukh (213 ayat), dan Tambahan KItab Daniel (196 ayat). Tetapi, enam kitab yang terdiri dari 2.675 ayat ini hilang semua. Setelah kitab Tobit, langsung loncat ke kitab Makabe.
Berikut ayat-ayat yang hilang dari Al-Kitab:
Kitab Kejadian (Das Erste Buch Mose)
391 ayat lenyap.
Kitab Keluaran (Das Zweite Buch Mose)
539 ayat lenyap.
Kitab Imamat (Das Dritte Buch Mose)
764 ayat lenyap.
Kitab Bilangan (Das Vierte Buch Mose)
1,057 ayat lenyap.
Kitab Ulangan (Das Funfte Buch Mose)
698 ayat lenyap.
Kitab Yosua (Das Buch Josua)
528 ayat lenyap
Kitab Hakim-hakim (Das Buch Von Den Richtern)
386 ayat lenyap.
Kitab l Samuel (Das Erste Buch Samuel)
304 ayat lenyap.
Kitab ll Samuel (Das Zweite Buch Samuel)
363 ayat lenyap.
I Raja-raja (Das Ersste Buch von den Konigen)
375 ayat lenyap.
II Raja-raja (Das Zweite Buch von den Konigen)
343 ayat lenyap.
Kitab Tawarikh I
891 ayat lenyap.
Kitab Tawarikh II
822 ayat lenyap.
Kitab Ezra (Das Buch Esra)
125 ayat lenyap.
Kitab Nehemia (Das Buch Nehemia)
289 ayat lenyap.
Kitab Ester
167 ayat lenyap.
Kitab Ayub (Das Buch Ijob)
672 ayat lenyap.
Kitab Mazmur (Das Buch Psalmen)
1,830 ayat lenyap.
Kitab Amsal (Das Buch Sprichworter)
704 ayat lenyap.
Kitab Pengkhotbah (Das Buch Koholet)
100 ayat lenyap.
Kitab Kidung Agung (Das Hohelied)
31 ayat lenyap
Kitab Yesaya (Das Buch Yesaya)
687 ayat lenyap.
Kitab Yeremia (Der Prophet Jeremia)
869 ayat lenyap.
Kitab Ratapan
154 ayat lenyap
Kitab Yehezkiel (Der Prophet Ezechiel)
871 ayat lenyap.
Kitab Daniel (Das Buch Daniel)
219 ayat lenyap.
Kitab Hosea (Der Prophet Hosea)
128 ayat lenyap.
Kitab Yoel (Der Prophet Joel)
16 ayat lenyap.
Kitab Amos (Der Prophet amos)
14 ayat lenyap.
Kitab Obaja
21 ayat lenyap.
Kitab Mikha (Der Prophet Micha)
46 ayat lenyap.
Kitab Nahum
47 ayat lenyap.
Kitab Habakuk
56 ayat lenyap.
Kitab Zefanya
53 ayat lenyap.
Kitab Hagai (Der Prophet Haggai)
14 ayat lenyap.
Kitab Zakharia (Der Prophet Sacharja)
115 ayat lenyap.
Kitab Maleakhi (Der Prophet Maliachi)
36 ayat lenyap.
Kitab Tobit (Das Buch Tobit)
85 ayat lenyap.
Kitab Yudit
339 ayat lenyap.
Tambahan Ester
91 ayat lenyap.
Kebijakan Salomo
435 ayat lenyap.
Kitab Sirakh
1,401 ayat lenyap.
Barukh
213 ayat lenyap.
Tambahan Kitab Daniel
196 ayat lenyap.

I Makabe (Das Erste Buch von Den Makkabaer)
757 ayat lenyap.
II Makabe (Das Zweite Buch von Den Makkabaer)
424 ayat lenyap.
Total semuanya ayat yang hilang adalah18. 666 ayat.
Kitab Imamat (Das Dritte Buch Mose) dalam Al-kitab Jerman hanya memuat pasal 9,16 dan 19 yang semuanya terdiri dari 95 ayat saja. Padahal, standarnya kitab Imamat terdiri dari 27 pasal (859 ayat). Selebihnya, 24 pasal (764 ayat) disapu bersih. Jadi,kitab Imamat ini kehilangan ayat sebanyak 89 persen.
Kitab-kitab perjanjian lama lainnya yang banyak kehilangan ayat antara lain: kitab Amsal (Das Buch Sprichworter) hilang 23 pasal (704 ayat); kitab Ayub (Das Buch Ijob) hilang 23 pasal (672 ayat); kitab Mazmur (Das Buch Psalmen) hilang 109 pasal (1.830 ayat); kitabYosua (Das Buch Josua) hilang 17 pasal (528 ayat); kitab Ulangan (Das Funfte Buch Mose/Deuteronomium) hilang 16 pasal (698 ayat); kitabYesaya (Das Buch Jesaya) hilang 29 pasal (687 ayat), dll.
Data-data pengurangan dan perubahan tata letak ayat-ayat di atas, secara otomatis menggugurkan doktrin otoritas Al-kitab (Bibel) sebagai murni firman Tuhan. Sebab Bibel telah dikotori oleh tangan-tangan manusia.

Senin, 12 April 2010

Fakta : Ajaran Yesus di telantarkan, sedangkan tradisi ajaran agama kafir kuno dilestarikan

Sebagian besar kegiatan keagamaan yang dilakuka oleh umat Kristen adalah kebiasaan atau perintah pemuka agama mereka, bahkan mereka mengesampingkan perintah-perintah yang secara jelas disebutkan didalam Al-Kitab nya. Apakah Natal Memuliakan Yesus?

· "Maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada illah mereka? Aku pun mau berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan, Allah mu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi illah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api baginillah mereka. (32) Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu Iakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya. " (Ulangan 12:30-32)

· "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."(Matius 19:8-9)

· "Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. " (Markus 7: 7-8)

Merayakan Natal sama dengan Melestarikan Kebohongan dan Pemborosan. Menjelang Natal akan bermunculan berbagai iklan di toko-toko, koran, majalah dlsb. Jutaan dolar dan miliaran rupiah dihamburkan untuk promosi berbagai barang dagangan untuk keperluan Natalan. Semuanya dikemas sedemikian rupa sehingga tampak seperti "Malaikat Pembawa Terang", padahal tanpa mereka sadari ajaran Yesus mereka telantarkan, karena yang mereka rayakan adalah tradisi ajaran agama kafir kuno, bukan perintah Tuhan ataupun Yesus.

  • "Bukan setiap orang yang berseru kepada Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:21-23)
  • "Percuma mereka beribadah kepada-Ku. sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. (Markus 7: 7-8)
  • "Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." (Matius 26:8-9)

Fakta : Yesus membenci perayaan Natal dan pohon Natal

Pohon Terang atau Pohon Natal, sama sekali tidak pernah dianjurkan oleh Tuhan maupun Yesus untuk mengadakan atau merayakannya. Itu semua diadopsi dari ajaran agama pagan (kafir kuno). Pohon itu sendiri disebut dengan istilah "Mistleto" yang biasanya dipakai pada perayaan musim panas, sebagai persembahan suci kepada matahari.
Menurut Frederick J. Haskins dalam bukunya Answers to Questions disebutkan:
"Hiasan yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat agama penyembah berhala (paganisme) yang menghiasi rumah dan tempat peribadatan mereka yang waktunya bertepatan dengan malam Natal sekarang. Sedangkan pohon Natal berasal dari kebiasaan Mesir Kuno yang masanya lama sekali sebelum lahirnya agama Kristen."
Sungguh mengherankan sekali dan sekaligus memprihatinkan, ternyata sebagian besar umat Kristiani tidak mengerti dan tidak menyadari tentang sejarah perayaan Natal dan Pohon Terang. Mereka begitu antusias menyambut kedatangan hari Natal, bahkan jauh jauh hari sebelumnya mereka sudah mempersiapkan dengan biaya yang begitu besar dalam menyambut hari kelahiran Tuhan mereka. Padahal merayakan Natal dengan Pohon Terang sama sekali tidak punya dasar atau dalil didalam kitab suci mereka sendiri. Para Pendeta dan Pastur diseluruh dunia bahkan Uskup dan Paus, jika ditanya tentang Natal dan Pohon Terang, pasti akan mengakui bahwa memang tidak ada dalil dan ajaran dalam Alkitab bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan tidak ada satu ayat pun tertulis didalam Alkitab (Bible) yang memerintahkan untuk merayakannya. Yesus membenci perayaan tersebut dengan menyinggung didalam Al-Kitab sebagai berikut:
"Beginilah firman Tuhan: "Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adaIah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang. Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun tidak dapat. " Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya Tuhan! Engkau besar dan nama-Mu besar oleh keperkasaan. " (Yeremia 10:2-6).
Ayat-ayat Al-Kitab tersebut jelas sekali mengatakan bahwa Pohon Terang adalah upacara penyembahan berhala yang tidak bisa berbicara, tidak bisa berbuat jahat dan tidak bisa juga berbuat baik. Tetapi kenapa masih saja disembah oleh sebagian besar umat Kristiani? Jawabnya karena mereka tidak mengerti kandungan kitab sucinya, dan hanya ikut-ikutan apa kata pemimpin agama mereka. Tidak mereka sadari bahwa justru mereka bukan pengikut Yesus yang setia.

Fakta : Sinterklas adalah ciptaan Pastur yang bernama "Santo Nicolas"

Sinterklas atau Santa Claus sebenarnya bukan ajaran yang berasal dari penganut paganisme (penyembah berhala) maupun Al-Kitab. Sinterklas adalah ciptaan seorang Pastur yang bernama "Santo Nicolas" yang hidup pada abad ke empat Masehi. Menurut Encyclopedia Britannica halaman 648-649 edisi kesebelas, disebutkan:

"St.Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tgl 6 Desember. Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga orang anak wanita miskin. untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberikan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya terkaitlah antara hari Natal dan Santa Claus."

Sinterklas Mengajarkan Kebohongan. Dalam ajaran agama manupun, semua orang tua melarang anaknya berbohong. Tetapi menjelang Natal, banyak orang tua yang membohongi anaknya dengan cerita tentang Sinterklas yang memberikan hadiah Natal ketika mereka tidur. Begitu anak-anak mereka bangun pagi, didalam sepatu atau kaos kaki mereka yang digantungkan didepan pintu rumah, telah berisi berbagai permen dan hadiah lainnya. Oleh sebab itu Sinterklas merupakan pembohongan yang dilakukan oleh setan yang menyamar sebagai manusia. Al-Kitab menyinggung hal tersebut didalam ayatnya, yaitu:

"Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka."(2 Kor 11:14-15)

Fakta : Tidak ada ayat didalam Al-Kitab, bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember

Chritmas diartikan sebagai hari kelahiran Yesus, yang dirayakan oleh hampir semua orang Kristen didunia, berasal dari ajaran Gereja Katolik Roma. Padahal ajaran tersebut tidak terdapat dalam Alkitab dan Yesus pun tidak pernah memerintahkan kepada murid-muridnya untuk menyelenggarakannya. Perayaan yang masuk kedalam ajaran Gereja Katolik Roma pada abad ke empat ini, berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Perayaan Natal yang diselenggarakan diseluruh dunia ini sama sekali tidak mempunyai dasar dari Al-Kitab. Menurut penjelasan di dalam Catholic Encyclopedia edisi 1911, yang berjudul "Christmas", ditemukan kata-kata yang berbunyi sebagai berikut:
"Natal bukanlah upacara gereja yang pertama, melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala & jatuh pada bulan Januari (hari Natal versi Katolik) ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus."
Masih dalam Encyclopedi itu juga dengan judul "Natal Day" bapak Katolik pertama mengakui bahwa:
"Didalam Kitab Suci, tidak seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanya orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini."

Natal Menurut Encyclopedia Americana Tahun 1944
"Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut." ("Perjamuan ci" yang termaktub dalam Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.) "Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke empat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari". Sebab tidak seorangpun yang mengetahui hari kelahiran Yesus."

Natal berasal dari kepercayaan penyembah berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia kuno dibawah raja Nimrod (cucunya Ham, anak nabi Nuh). Nimrod inilah orang pertama yang mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Niniweah dll, serta kerajaan di dunia dengan sistem kehidupan, ekonomi dan dasar-dasar pemerintahan. Nimrod ini adalah seorang pembangkang Tuhan. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya dia mengawini ibu kandungnya sendiri Semiramis.
Setelah Nimrod meninggal, ibunya yang merangkap istrinya menyebarkan ajaran Nimrod bahwa roh Nimrod tetap hidup selamanya walaupun jasadnya telah mati. Adanya pohon Evergreen yang tumbuh diatas sebatang pohon kavu yang telah mati, ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod. Untuk mengenang hari kelahiran Nimrod setiap tanggal 25 Desember, Semiramis menggantungkan bingkisan pada ranting-ranting pohon itu sebagai peringatan hari kelahiran Nimrod. Inilah asal usul Pohon Natal. Melalui pemujaan kepada Nimrod, akhirnya Nimrod dianggap sebagai "Anak Suci dari Surga'. Dari perjalanan sejarah dan pergantian generasi ke generasi dari masa kemasa dan dari satu bangsa ke bangsa lainnya, akhirnya penyembahan terhadap berhala Babilonia ini berubah menjadi Mesias Palsu, yaitu berupa Dewa Baal, anak Dewa Matahari.
Kepercayaan orang-orang Babilonia yang menyembah kepada "Ibu dan anak" (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali), menyebar luas dari Babilonia ke berbagai bangsa di dunia dengan cara dan bentuk berbeda-beda, sesuai dengan bahasa di negara-negara tersebut. Di Mesir dewa-dewi tersebut bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius.
Di Roma bernama Fortuna dan Yupiter, juga di negara-negara lain seperti di China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap dewi Madona, jauh sebelum Yesus dilahirkan.
Pada abad ke 4 dan ke 5 Masehi, ketika dunia pagan Romawi menerima agama baru yang disebut "Kristen", mereka telah mempunyai kepercayaan dan kebiasaan pemujaan terhadap dewi Madonna jauh sebelum Kristen lahir.
Natal adalah acara ritual yang berasal dari Babilonia kuno yang saat itu puluhan abad yang lalu, belum mengenal agama yang benar, dan akhirnya terwariskan sampai sekarang ini. Di Mesir, jauh sebelum Yesus dilahirkan, setiap tahun mereka merayakan kelahiran anak Dewi Isis (Dewi langit) yang mereka percaya lahir pada tanggal 25 Desember.
Para murid Yesus dan orang-orang Kristen yang hidup pada abad pertama, tidak pernah sekalipun mereka merayakan Natal sebagai hari kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Dalam Alkitab/Bible, tidak ditemukan walau satu ayatpun yang menyatakan bahwa Allah maupun Yesus memerintahkan untuk merayakan Natal, sebab perayaan setiap tanggal 25 Desember, adalah perayaan agama Paganis (penyembah berhala) yang dilestarikan oleh umat Kristiani.
Upacara Natal adalah berasal dari ajaran Semiramis istri Nimrod, yang kemudian di lestarikan oleh para penyembah berhala secara turun temurun hingga sekarang ini dengan wajah baru yang disebut Kristen. Yesus seumur hidupnya tidak pernah sekalipun menyuruh merayakan Natal bagi dirinya. Merayakan dirinya sebagai seorang Nabi atau Rasul saja beliau tidak pernah ajarkan, apalagi menyuruh merayakan kelahirannya sebagai Tuhan!! Tidak ada satu dalilpun dalam Alkitab menyatakan Yesus lahir tanggal 25 Desember. Pendeta, Pastur bahkan Paus di Roma-pun mengakui bahwa Natal bukan ajaran gereja.

Fakta : Gambar, Foto, Patung dan Icon Yesus yang lainnya, semua adalah palsu dan hanya imaginasi manusia saja

Sebagian besar rumah umat Kristiani hampir dapat dipastikan terpampang gambar atau lukisan Yesus dan ibunya Maria dengan wajah yang ganteng dan cantik rupawan dengan pakaian yang berwarna warni. Tentu hal ini menjadi sebuah pertanyaan bagi orang yang mau berpikir untuk mendalami kebenaran dari ajaran yang sedang dia anut.
  1. Apakah wajah Yesus dan ibunya Maria adalah wajah mereka yang asli atau itu hanya hasil rekayasa saja?
  2. Jika wajah mereka itu asli, bagaimana proses pengambilan gambarnya dulu dilakukan?
  3. Alat memotret merek apa yang dipakai saat itu?
  4. Apakah 2000an tahun yang lalu sudah ada alat penangkap gambar berwarna?
Jawabannya pasti semuanya mustahil. Tetapi banyak umat Kristiani terlihat begitu khusu' bila sembahyang atau meminta pertolongan dihadapan gambar atau lukisan Yesus dan Maria tersebut.
Ada pula sebagian umat Kristiani yang dulunya ngaku mantan Islam, kemudian masuk Kristen dengan alasan dia dijamah oleh Yesus. Ada juga yang katakan dia melihat wajah Yesus. Padahal semua kesaksian seperti itu jelas bohong. Kenapa? Karena, darimana dia tahu bahwa itu benar-benar wajah Yesus? Wajah bapak kakeknya saja hampir tidak ada orang yang pernah tahu, apalah wajah orang yang telah mati lebih 2000 tahun yang lalu.
Berarti dapat disimpulkan bahwa wajah-wajah Yesus dalam semua gambar tersebut, pasti hanya hasil rekayasa atau hasil imaginasi seseorang. Jika seandainya saja disuruh orang suku Asmad di Irian melukis wajah Yesus menurut imaginasi mereka, mungkin saja wajah Yesus dibuat hitam, pendek, kribo, tanpa busana dan pakai koteka. Jika ada yang mengaku pernah dijamah dan ketemu Yesus, lihatkan gambar-gambar tadi, tanyakan padanya dan tolong tunjukin, wajah yang mana yang dilihatnya? Sungguh satu Kebohongan besar jika wajah Yesus adalah salah satu dari wajah-wajah tersebut.

Fakta : Umat Kristiani mengabaikan perintah Yesus seperti yang diperintahkan didalam Al-Kitab mereka sendiri

Tentu menjadi pertanyaan, apakah ummat Kristiani sudah melakukan segala sesuatu sesuai perintah Yesus dan perintah Allah?? Marilah kita lihat beberapa contoh sebagai bukti:
1. Allah Mengharamkan Babi
"Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku beiah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binaiang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya jartganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. (Imamat 11:7-8)
Allah telah mengharamkan babi. Kenyataannya mereka tidak haramkan babi, malah babi jadi makanan kesukaan mereka. iustru yang haramkan babi umat Islam bukan?
2. Yesus di sunat
"Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, la diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya." (Luk 2:21 )
Yesus sunat, tetapi para pendeta tidak wajibkan sunat. Justru yang bersunat yaitu ummat Islam. Nah apakah mereka ikuti perintah Allah? Justru umat Islamlah yang ikut perintah bersunat!!
3. Yesus mati dikafani tidak pakai peti
"Yusufpun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu." (Mar 15:46)
Yesus mati dikafani, tidak pakai peti. Apakah umat Kristiani yang mengaku pengikut Yesus bila mereka mati dikafani dengan kain putih dan dikubur tidak pakai peti?? Ternyata mereka bila mati, pakai jas, sepatu, dasi. pakaian yang paling bagus, didandani seperti penganten, lalu dimasukkan kedalam peti, padahal Yesus mati hanya dikafani dengan kain putih dan tidak pakai peti. Ini berarti mereka tidak mengikuti contoh bagaimana matinya Yesus. Justru yang mengikuti matinya Yesus, adalah umat Islam. Bahkan dalam Islam, kuburan tidak perlu dibeton seperti bangunan rumah, cukup menaruh batu diatas kubur sebagai tanda. Diatas kuburan Yesus juga ditaruh sebuah batu, sebagai tanda, dan dalam Islam disunahkan menaruh batu diatas kuburan.
Sebenarnya masih ada begitu banyak bukti-bukti bahwa ummat Kristini tidak mengikuti perintah Yesus dan Allah.
Mari kita bandingkan dengan pendekatan pada ajaran kaum muslimin. Allah SWT menjamin masuk surga bagi orang-orang yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepada-Nya yaitu mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seperti yang disebutkan didalam Al-Quran, sebagai berikut:
"Dan barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya, dan itulah kejayaan yang besar." (Qs 4 An Nisaa ` 13)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa yang di jamin masuk surga oleh Allah, yaitu mereka yang taat kepada Allah dan Rasulnya. Oleh sebab itu keselamatan itu yaitu bagaimana kita taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengamalkan yang diperintakan-Nya. Bagaimana yang tidak taat kepada Allah dan rasul-Nya serta melanggar hukum dan ketentuan-Nya, apakah mereka dijamin pasti masuk surga??. Perhatikan ayat selanjutnya :
"Dan barang siapa durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya dan melanggar batas-batasnya (hukum) Allah, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam neraka, kekal di dalamnya dan baginya azab yang menghinakan. " (Qs 4 An Nisaa` 14)
Maha suci Allah atas segala firmannya. Islam mengatur segalanya, memberikan petunjuk yang sejelas-jelasnya bagi ummatnya untuk didunia dan diakhirat.

Fakta : Menurut Al-Kitab adalah dosa dan sombong menyebutkan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dijamin "pasti masuk surga”

Umat Kristiani umumnya berani memastikan sesuatu yang belum tentu atau belum pasti terjadi. Mereka beranggapan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, di jamin "pasti masuk surga". Padahal memastikan seseorang masuk surga, itu bukan hak atau wewenang kita manusia, itu hanyalah hak Tuhan saja. Orang-orang yang memastikan sesuatu yang belum pasti terjadi, dia tergolong sombong, dan bahkan berdosa.

Perhatikan ayat Al-Kitab sebagai berikut ini:

  • "Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan beruat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah saIah. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yak 4:13-17)
  • "Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya." Lalu bertolaklah ia dari Efesus." (Kis 18:21)
  • "Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.(1 Kor 4:19).

Kata-kata dalam semua ayat ayat tersebut yaitu "Jika Tuhan menghendakinya" dan "Jika Allah menghendakinya" serta "Kalau Tuhan menghendakinya", semua itu maknanya sama yang dalam Al Qur'an disebut "insya Allah".

Didalam Al-Kitab cetakan lama, kata-kata "Jika Tuhan Menghendakinya" semuanya tertulis jelas dengan kata "insya Allah”. Perhatikan Al-Kitab lama cetakan tahun 1960 sebagai berikut:

  • "Hai kamu jang berkata: "Bahwa hari ini atau besoknya biarlah kita pergi ke negeri anu serta menahun disitu, dan berniaga dan mentjari laba"; pada halnja kamu tiada mengetahui apa jang akan djadi besoknja. Bahaimanakah hidupmu itu? Karena kamu hanja suatu uap, jang kelihatan seketika sahadja lamanja, lalu lenjap. Melainkan patutlah kamu berkata: "Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu". Tetapi dengan hal jang demikian kamu memegahkan dirimu dengan djemawanmu itu; maka semua kemegahan jang demikian itu djahat. Sebab itu, djikalau orang jang tahu berbuat baik, pada halnja tiada diperbuatnja, maka mendjadi dosalah baginja. "Melainkan sambil meminta diri ia berkata: "insya Allah, aku akan kembali kepadamu." (Kisah Para Rasul 18:21)
  • "Tetapi insya Allah aku akan datang kepadamu dengan segeranya, dan aku akan mengetahui bukan perkataan mereka itu jang......dst. (1 Kor4:19).

Ternyata dari keterangan Al-Kitab tidak boleh m.engatakan "PASTI" untuk sesuatu yang belum tentu terjadi. Memastikan dijamin "Pasti masuk surga" bila percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, adalah perbuatan sombong dan dosa. Menurut pandangan ummat Kristiani, asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka dijamin pasti masuk surga. Tetapi menurut pandangan Islam, hal itu bertolak belakang 180 derajat, justru kalau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan, maka disitulah tidak mungkin diselamatkan, karena telah menjadikan tuhan-tuhan lain selain Allah. Dan itu disebut dosa syirik, yaitu salah satu dosa yang tidak diampuni oleh Allah. Dalam kitab Injil, Yesus berfirman bahwa keselamatan itu tergantung bagaimana kita mengamalkan perintah Allah. Perhatikan ucapan Yesus sebagai berikut:

· "Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. " (Mat 7:21)

Berdasarkan ucapan Yesus tersebut, dapat kita simpulkan bahwa bukan setiap orang yang berseru Yesus, Yesus yang akan masuk kedalam surga, tetapi kata Yesus yaitu mereka yang melakukan sesuai dengan perintah Allah.

Dari beberapa ayat yang kami paparkan sebagai contoh itu, cukup memberikan bukti bahwa jaminan keselamatan itu bukan hanya asal percaya kepada Yesus dijamin pasti masuk surga, tetapi bagaimana mengamalkan seluruh ajaran Yesus dan Tuhannya Yesus yaitu Allah SWT. Setelah dicek diseluruh isi Al-Kitab, ternyata tidak ada satu ayatpun yang menjamin asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat "dijamin pasti masuk surga."

Bagaimana bisa dijamin masuk surga, jika hanya asal percaya, tetapi tidak mengamalkan serta tidak taat perintah Allah dan Rasul-Nya?? Buktinya betapa banyak ayat-ayat dalam Al-Kitab, dimana tidak diamalkan dan tidak ditaati oleh umat Kristiani. Berdasarkan ayat tersebut, bagi mereka yang mengatakan asal percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dijamin pasti masuk surga, padahal tidak melakukan perintah Allah dan Yesus, maka bukan jaminan surga yang didapat, tapi neraka.

Fakta : Amerika, 1993. Seminar oleh berbagai para ahli (non muslim) menyatakan bahwa dari isi Injil hanya 18% yang ucapan Yesus, 82% bukan

Mengenai Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 dan 14, dalam buku The Five Gospels yang diterbitkan oleh Harper San Fransisco, yang dikomentari oleh Robert W. Funk dan Roy W. Hoover, ternyata ayat-ayat tersebut tidak masuk dalam kategori ucapan Yesus yang diseminarkan. Injil yang diakui di Indonesia ada empat, yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Di Amerika sekitar tahun 1993, di kota Sanoma CaIifornia, disponsori oleh Westar Instituie, Injil itu diseminarkan oleh sekitar 76 orang ahli dari berbagai kalangan, seperti guru besar dari berbagai universitas terkenal didunia, para ahli ilmu theologi dari Katolik dan Protestan, ahli kitab suci, ahli bahasa Ibrani, dan tim ahli lainnya dari non Islam. Injil yang diseminarkan ada lima yaitu Injil Matius Markus, Lukas, Yohanes dan Injil Thomas. Ke lima Injil yang bernama "The Five Gospels" diseminarkan dalam rangka mengklasifikasikan sabda Yesus. Makanya dalam cover The Fiue Gospels tersebut tertulis What Did Jesus Really Say? The Search For The Authentic Words of Jesus. (Apa yang benar-benar Yesus ucapkan? Mencari ucapan asli dari Yesus). Dalam kitab The Five Gospels tersebut, semua ucapan atau sabda Yesus, dicetak berwarna. Ada empat warna yang disepakati, yaitu merah (RED), merah muda (PINK), kelabu (GRAY) dan hitam bolt (BLACK). Ada tiga option (pilihan) yang disepakati untuk menentukan derajat kebenaran sabda / ucapan Yesus, yaitu : Option 1 • Red : I would include this item unequivocally in the database for determining who Jesus was. • Pink : I would include this item with reservations (or modifications) in the database. • Gray : I would not include this item in the database, but I might make use of some of the content in determining who Jesus was. • Black : I would not include this item in the primary database. Option 2 • Red : Jesus undoubtedly said this or something very like it. • Pink : Jesus probably said something like this. • Gray : Jesus did not say this, but they ideas contained in it are close to his own. • Black : Jesus did not say this, it represents the perspective or content of a later or different tradtion. Option 3 • Red : That`s Jesus ! • Pink : Sure sounds like Jesus. ** Gray : Well, maybe. • Black : There`s been some mistake. Dari hasil seminar, ternyata Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14 tidak masuk kategori yang dinilai atau yang diseminarkan, sebab ayat-ayat tersebut dianggap bukan sabda atau ucapan Yesus. Ayat itu hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat tersebut tidak masuk dalam kategori RED, PINK, GRAY & BLACK. Hasil akhir dari penelitian dalam seminar yang dilakukan oleh 76 ahli dari berbagai kalangan, menyatakan sebagai berikut : "Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan oleh Yesus” menurut hasil seminar tersebut. Pernyataan 76 (tujuh puluh enam) ahli dari berbagai kalangan dari seluruh dunia dalam Seminar tentang Yesus, sungguh mengejutkan dunia, khususnya dikalangan kaum Kristiani, sebab kalau 82% (delapan puluh dua persen) isi Injil bukan benar-benar diucapkan Yesus, berarti hanya 18% (delapan belas persen) saja isi Injil yang dianggap ucapan Yesus. Ternyata Yoh 1:1 & 14 yang jadi acuan bahwa Yesus 100% Tuhan dan 100% manusia, menurut 76 ahli tersebut, bukan ucapan Yesus, tapi hanya pendapat penulis Injil itu saja, yaitu Yohanes. Padahal para perseta Seminar Yesus tersebut, tidak ada satupun orang Islam, dan tidak satupun berasal dari lndonesia. Lebih ironis lagi, dari semua Injil-Injil yang diseminarkan tersebut, Injil Yohanes termasuk yang hampir 100% dianggap bukan ucapan Yesus. Hasilnya sungguh mengejutkan, dari 4 (empat) kategori, tidak ada satu ayatpun dalam seluruh Injil Yohanes yang dicetak hurup Red. Hurup Pink saja hanya ada 1 (satu), hurup Grey hanya ada 4 (empat) ayat saja, selebihnya Black. Perincian khusus Injil Yohanes sebagai berikut: RED : (That is Jesus!), tidak satu ayat pun yang dicetak merah, berarti tidak ada satu ayatpun yang dianggap benar-benar ucapan Yesus. PINK: (Sure sounds like Jesus), hanya ada satu ayat saja yaitu Yoh 4:43. GRAY : (Well, maybe), hanya ada 4 (empat) ayat saja, yaitu pada Yoh 12 ayat 24, 25, 26 dan Yoh 13 ayat 20. BLACK : (Jesus did not say this There's been some mistake!) selebihnya bukan ucapan Yesus! Bayangkan saja, Injil Yohanes terdiri dari 21 pasal, 878 ayat dan 19099 kata. Kalau RED tidak ada, PINK hanya 1 ayat, GRAY 4 ayat, berarti sisanya BLACK (bukan ucapan Yesus) ada 873 ayat.

Fakta : Tidak ada satupun ayat didalam Al-Kitab yang menyatakan Yesus 100% Tuhan & 100% manusia

Sebuah kalimat yang sering diulang-ulang oleh umat Kristen untuk pembenaran dalam kesesatannya, yaitu bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia. Bagaimana itu bisa terjadi, tidak usah dipertanyakan karena Tuhan maha segalanya. Alasan-alasan seperti itu sudah ketinggalan, karena bila alasan seperti itu masih terus dipertahankan, maka sampai kapan pun tidak akan menyelesaikan persoalan. Atau dengan kata lain alasan seperti itu dipakai sebenarnya hanya untuk menutup-nutupi kelemahan Alkitab itu sendiri. Padahal alasan seperti itu sama sekali tidak punya dalil dalam Alkitab. Artinya tidak ada satu dalilpun yang tertulis dalam Alkitab bahwa "Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia".
Umumnya para Pendeta atau Misionaris, atau umat Kristiani lainnya sering menjawab dengan mengangkat dalil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14. Yang bunyinya adalah:
  1. "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah."(Yohanes 1:1).
  2. "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)
Menjadikan ayat ini sebagai refrensi bahwa Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia, sulit bisa diterima akal sehat. Maka untuk itu agar lebih mudah dipahami dicomotlah bagian pertama dari pembukaan Alkitab yaitu pada kitab Taurat Musa, ialah Kitab Kejadian 1 pasal 1 dan Kitab Kejadian pasal 1 ayat 26, yang bunyinya sebagai berikut:
  1. "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." (Kejadian 1:1)
  2. "Berfirmanlah Allah "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kejadian 1:26).
Dari bunyi ayat Kejadian 1:26 ini, ada kata "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita.....' Yang dimaksud dengan kata "Kita," menurut penafsiran umat Kristiani, itu adalah bentuk kata Trinitas yang tersembunyi sebelum Yesus datang kedunia dalam kitab Perjanjian Baru. Jadi kata "Kita" itu mengandung makna : Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Kudus, atau dengan istilah lain dikenal Bapa, Firman dan Roh Kudus.
BAPA itu = Tuhan = Allah (oknum pertama) FIRMAN itu = Yesus = Anak Allah (oknum kedua) dan ROH KUDUS itu = Tuhan juga (oknum- ketiga).
Awal kitab Kejadian pasal 1:1 berbunyi "Pada mulanya Allah..:.' Awal Yohanes pasal 1:1 berbunyi "Pada mulanya adalah Firman" dan pada awal kitab Kejadian pasal 1:26 berbunyi "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Kita.....". Dari ketiga dalil tersebut (Yoh 1:1 dan 14, dan Kej 1:1 dan 26) para misionaris menafsirkan Yoh 1:1 yang berbunyi "Pada mulanya adalah Firman..." selaras dengan Kejadian 1:1 yang berbunyi "Pada mulanya Allah... " Dengan demikian menurut mereka Firman itu adalah Allah. Yang dimaksud dengan kata "Firman" adalah Yesus itu sendiri. Sementara Firman itu adalah Aliah, kalau begitu berarti Yesus = Allah. Kemudian pada Yoh 1:14 dikatakan bahwa "Firman itu telah menjadi manusia" Sedangkan manusia itu adalah Yesus. Kalau Firman itu adalah Yesus dan Yesus itu adalah Allah, berarti Allah itu telah menjadi manusia yang disebut Yesus. Oleh sebab itu makna dari Yoh 1:1 yang berbunyi: "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah...' yaitu Yesus yang mulanya ada bersama-sama dengan Allah, adalah Allah itu sendiri yang telah menjadi manusia. Memang sulit sekali bisa diterima penafsiran ayat-ayat tersebut, sebab sesuatu yang tidak rasional dipaksakan harus menjadi rasional.

Menurut penafsiran kaum muslimin, kata "firman' berarti "perkataan" atau "kalam" (kalamullah) yang bermakna "perkataan Allah." Misalnya jika Allah ingin menciptakan sesuatu, cukup Dia berkata (berfirman) "KUN" (jadilah) maka jadilah. Contoh bagaimana penciptaan Nabi Isa as (Yesus) dan Nabi Adam as di dalam Al Qur'an Allah SWT jelaskan sebagai berikut :
"Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Isa di sisi Allah adalah seperti (kejadian) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadilah" maka jadilah dia. " (Qs 3 Ali `Imraan 59).

Fakta : Yesus beribadah pada hari sabtu bukan minggu

Perlu diperhatikan, dan perlu dipertanyakan, karena hal ini menyangkut ritual yang secara terus menerus atau continue dilakukan dan diamalkan oleh hampir seluruh umat Kristiani di dunia. Melakukan ritual ibadah wajib secara terus menerus tanpa dalil atau perintah dari Allah, merupakan ibadah yang sia-sia. Padahal apa yang dilakukan itu akan diminta pertanggung jawaban dihadap Allah. Oleh sebab itu wajarlah jika kita tinjau kembali, apakah yang kita lakukan selama ini benar-benar punya dalil atau dasar yang kuat dari kitab suci kita, ataukah itu hanya berasal dari perintah manusia biasa atau pendapat para pemimpin agamanya, kemudian mewajibkan para pengikutnya untuk melakukan kebiasaan tersebut. Kalau hal seperti itu yang terjadi, kemudian di ikuti oleh para pengikutnya, maka itu berarti yang kita ikuti adalah ajaran manusia, bukan ajaran Allah.
Contohnya, beribadah atau masuk gereja pada hari Minggu, ternyata tidak ada satu dalilpun didalam Al-kitab yang menyuruh beribadah atau menjadikan hari Minggu sebagai hari yang harus dipelihara, disucikan atau dikuduskan. Sebenarnya jika benar-benar mengikuti firman Allah dalam Alkitab, maka hari peribadatan itu ialah hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu! Hari inilah (Sabat) yang ada dalilnya dalam Alkitab, bahkan perintah untuk memelihara, menjaga dan mengkuduskannya, jelas sekali ada tertulis didalam Alkitab itu sendiri. Apalagi yang menulis perintah untuk mengkuduskan hari Sabat adalah Tuhan orang kristiani itu sendiri, yang telah menoreh diatas kedua loh batu. Bahkan kedua loh batu tersebut ditulis dengan jari tangan Allah sendiri, lalu Dia sendiri yang menyerahkan kepada Nabi Musa as untuk disampaikan dan diajarkan kepada kaumnya. Simak ayat frman Allah dalam Alkitab sebagai berikut:
“Setelah itu berpalinglah Musa, lalu turun dari gunung dengan kedua loh hukum Allah dalam tangannya, loh-loh yang bertulis pada kedua sisinya; bertulis sebelah-menyebelah. Kedua loh itu ialah pekerjaan Allah dan tulisan itu ialah tulisan Allah, ditukik pada loh-loh itu.” (Ke132:15-16)
Sungguh ironis sekali, ternyata perintah Allah untuk menjaga, memelihara dan mengkuduskan hari Sabat, ternyata dilanggar dan juga tidak dipatuhi lagi oleh hampir semua umat Kristiani di dunia, kecuali sebagian kecil sekte Advent.
Padahal kalau kita baca dalam Al-Kitab, ternyata ada ancaman yang sungguh mengerikan, yaitu ancaman hukuman mati bagi mereka yang tidak memelihara dan yang melanggar kekudusan hari Sabat. Coba kita simak ancaman Allah bagi yang tidak memelihara dan mengkususkan hari Sabat.
"Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan kamu. Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya." (Ke131:12-14)
Yang lebih menarik lagi yaitu, ternyata Yesus seumur hidupnya tidak pernah mengkuduskan hari Minggu. Seumur hidupnya Yesus selalu mengkuduskan hari Sabat dan setiap mengajar selalu pada hari Sabat. Yesus tidak pernah satu kalipun menganjurkan untuk beribadah atau mengkuduskan hari Minggu. Mari kita perhatikan beberapa ayat dalam Al-Kitab Injil, hari apa yang Yesus kuduskan di dalam Alkitab, hari Sabtu atau hari Minggu?
  1. (Lukas 4:16) Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat (Sabtu) la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
  2. (Markus 1:21) Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
  3. (Markus 6:2) Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
  4. (Lukas 4:16) Ia (Yesus) datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan Nya pada hari Sabat la masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Al kitab.
  5. (Lukas 4:31) Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.
  6. (Lukas 6:6) Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
  7. (Lukas 13:10) Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
Masih banyak ayat-ayat lainnya dimana Yesus memelihara dan mengkuduskan hari Sabat, tapi dari 7 (tujuh) ayat tadi saja, sudah lebih dari cukup memberikan bukti-bukti kepada kita bahwa sesungguhnya menurut Al-Kitab, hari yang diperintahkan untuk di ibadati, dipelihara, dan dikuduskan adalah hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu. Yesus tetap memelihara dan mengkuduskan Sabat, sebab dia yakin bahwa apa yang Allah tetapkan untuk berlaku kekal, tidak mungkin dibatalkan olehnya. Yesus sangat yakin dengan janji Allah bagi yang memelihara hari Sabat. Mari kita renungkan janji Allah bagi yang memelihara dan mengkuduskan hari Sabat.
"Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus Tuhan "hari yang mulia; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhan-lah yang mengatakannya. " (Yesaya 58:13-14)
Bukankah ayat-ayat tersebut memberikan bukti bahwa sesungguhnya tidak ada satu perintah pun didalam Al-Kitab untuk masuk gereja pada hari Minggu atau mengkuduskan hari Minggu. Bahkan seumur hidup Yesus hanya beribadah pada hari Sabat (Sabtu) bukan Minggu.
Ternyata hari Minggu dikuduskan karena menurut beberapa pendapat pemuka agama Kristen, hari itu Yesus bangkit dari kuburnya. Sekarang bagaimana dengan hari Minggu? Apakah ada perintah atau jaminan berkat bagi mereka yang mengkuduskan hari Minggu?
  1. Yesus tidak berhenti bekerja pada hari Minggu.
  2. Allah dan juga Yesus tidak pernah memberkati hari Minggu.
  3. Tidak ada hukum yang menyuruh memelihara hari Minggu.
  4. Hari Minggu tidak pernah dikuduskan oleh Allah maupun Yesus.
  5. Tidak ada pelanggaran hukum jika bekerja pada hari Minggu.
  6. Tidak ada satu ayatpun dalam Alkitab yang melarang bekerja pada hari Minggu.
  7. Tidak ada berkat yang dijanjikan bagi mereka yang memelihara hari Minggu.
  8. Hari Minggu tidak pernah disebutkan dalam Alkitab sebagai hari ibadah bagi umat Kristiani.
  9. Tidak pernah hari Minggu disebut sebagai hari perhentian.
  10. Yesus tidak pernah menyinggung tentang hari Minggu.
  11. Kata "Hari Minggu" bahkan tidak pernah muncul dalam Alkitab, kecuali disebut "pekan pertama minggu itu", tapi bukan "Hari Minggu" dan hanya sekali disebutkan yaitu pada Kis 20:7, itupun hanya pertemuan dimalam hari, yaitu tepatnya pada sabtu malam.
  12. Para nabi dan orang terdahulu tidak pernah memelihara hari Minggu.
  13. Tidak ada ayat dalam Al-Kitab tentang perobahan Sabat jadi hari Minggu.
  14. Tidak pernah Tuhan maupun Yesus berfirman bahwa ada dua hari Sabat yang dikuduskan dalam seminggu, yaitu hari Sabtu dan Minggu.
  15. Tidak ada satupun perintah di dalam Alkitab yang menyuruh merayakan "hari kebangkitan" Yesus sebagai pengganti hari Sabat.
  16. Tidak pernah Tuhan berfirman bahwa "hari kebangkitan" Yesus harus dikuduskan seperti hari Sabat.
  17. Seumur hidupnya, Yesus hanya beribadah pada hari Sabat
  18. Tidak ada seorang nabi pun di dalam Al-Kitab yang pernah menvuruh mengkuduskan hari Minggu.
  19. Seumur hidupnya, tidak sekalipun keluar dari mulut atau bibir Yesus tentang hari Minggu dan lain-lain.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka dapatlah dipastikan bahwa sesungguhnya tidak ada satu dalilpun dalam Alkitab untuk mengkuduskan hari Minggu! Ternyata hari Minggu hanyalah hari yang diperintahkan oleh pengemuka agama Kristen hanya karena dianggap penting karena Yesus bangkit pada hari Minggu. Padahal tidak ada satu dalilpun didalam Alkitab itu yang menyuruh mengkuduskan hari Minggu dan tidak ada janji Allah atau berkat yang Allah janjikan bagi mereka yang memelihara dan yang mengkuduskan hari Minggu. Justru yang ada ialah ancaman Allah bagi mereka yang tidak memelihara dan yang tidak mengkuduskan hari Sabat (Sabtu).
Selanjutnya mari kita meninjau secara singkat. Mengapa umat muslim melakukan ibadah pada hari jumat. Apakah umat muslim memiliki dalil dalam kitab suci mereka. Jawabannya tentu karena umat Islam punya hari tersendiri sebagai hari yang diperintahkan untuk beribadah pada hari tersebut. Dan hal itu ada dalilnya dalam Al Qur'an, yaitu pada Qs 62 Al Jumu`ah ayat 9 :
"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk shalat pada hari Jumat, maka hendaklah kamu bersegera untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Demikianlah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui."
Hari Sabtu atau Sabat ada dalilnya didalam Al-Kitab. Hari Jum'at ada dalilnya dalam Al-Qur`an, sedangkan hari minggu tidak ada dalil satupun. Maka ingatlah kepada Allah, dan bertaubatlah, masuklah Islam, insyallah, Allah akan mengampuni dosa kemusyrikan mu selama ini karena telah menyembah Yesus.